Bulan: Maret 2021

                                                                     
Sejarah Eksplorasi Kolonial Di Borneo (Di Pedalaman Borneo: Perjalanan dari Pontianak ke Samarinda 1894)

  Judul di atas merupakan bagian pendahuluan buku yang berjudul “Di Pedalaman Borneo: Perjalanan dari Pontianak ke Samarinda 1894” karya Dr. Anton W. Nieuwenhuis yang diterbtkan oleh Gramedia Pustaka utama.  Bagian pendahuluan ini ditulis oleh Bernard Sellato, seorang pakar geologi yang banyak menulis buku tentang Pulau Kalimantan (Borneo). Melalui penayangan bagian pendahuluan ini, kami berharap

Widiya Sinaga dan Yael Sinaga, Dua wartawan Muda dari Medan Peraih Penghargaan Jurnalisme

  Suara Kaltim – Yael Sinaga dan Widiya Hastuti, dua wartawan muda dari Medan, meraih Penghargaan Oktovianus Pogau untuk keberanian dalam jurnalisme dari Yayasan Pantau. Sinaga dan Hastuti berani lakukan gugatan hukum terhadap rektor Universitas Sumatera Utara Runtung Sitepu, yang memberhentikan semua awak redaksi, thus membredel media mahasiswa Suara USU pada Maret 2019. Mereka kalah di pengadilan

Delik Makar yang Tertolak tapi Dipaksakan: Bukti-bukti Sultan Hamid II Bukan Pemberontak (2)

Oleh: Hanafi Mohan   Sultan Hamid II tak terbukti di persidangan tapi karena alasan politis harus dihukum di masa revolusi terhadap bangsa yang sedang belajar. Sistem pengadilan yang digunakan untuk Sultan Hamid II adalah untuk tingkat pertama dan terakhir. Artinya persidangan kasus Sultan Hamid II tersebut merupakan Forum Previlegiatum di Indonesia yang pelaksanaannya pernah diberlakukan

Tesis Anshari Dimyati yang Teruji: Pemulihan Nama Baik Sultan Hamid II (1)

  Oleh: Hanafi Mohan “Teruntuk Pemimpin Negeri Khatulistiwaku; Allahyarham Tuanku Sultan Syarif Hamid Al-Qadrie (Sultan Hamid II), ku persembahkan pembelaanku untukmu”. Ribuan orang menyaksikan “persidangan tak adil” Sultan Hamid II di Lapangan Banteng-Jakarta, 8 April 1953. Foto: Equator-news.com Begitulah yang dinyatakan oleh Anshari Dimyati, mahasiswa Magister Hukum Universitas Indonesia menjelang Sidang Terbuka untuk mempertahankan tesisnya

Misteri Lenyapnya George Muller Utusan Belanda di Borneo

  Setelah meneken perjanjian dengan Kesultanan Kutai Kertanegara, utusan pemerintah Belanda lenyap di Borneo. Nama Muller diabadikan menjadi nama gunung di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur Suara Kaltim –  DI perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur terdapat Pegunungan Muller. Keanekaragaman hayatinya penting untuk menjaga kelestarian tiga sungai terbesar di Kalimantan: Kapuas, Barito,

Horas Siregar, Wartawan Pejuang Setelah 2 Kali Dipenjara Belanda, Hukuman ke 3 Diusir Keluar dari Kaltim

  FOTO. WARTAWAN TEMPO DOELOE. Jongkok kiri Hifnie Effendy, sampingnya Ardin Katoeng. Paling kanan Sjahranie Sjafei wartawan Masjarakat Baroe. Berdiri kanan, AA Adiwijaya (Pacifik). Satu-satunya perempuan Titiek Roelia (pembina). Foto diambil saat perpisahan dengan Pimpinan Umum SK Pembina, Anang Sulaiman (1955). dokumen : Oemar Dachlan   Suara Kaltim – Siapa wartawan yang paling ditakuti Belanda?

Horas Siregar Berjuang dari Kalsel Ke Kaltim, Dipenjara dan Diusir Belanda Pindah Ke Sulteng

Wartawan pergerakan, yang tak pernah menyerah meski sempat di penjara beberapa kali Suara Kaltim – Setelah  diusir Belanda dari Kaltim, sekitar tahun 1938, Horas Siregar tidak pulang ke Sumatera Utara. Tapi merantau ke Sulawesi Tengah. Lebih tepatnya ke kota Palu, ibukota propinsi Sulawesi Tengah.Tokoh pers Kaltim “5 zaman”, H Oemar Dachlan mengaku sejak tahun 1938

Rahasia Lamanya Sujud Terakhir Tiap Shalatnya Guru Sekumpul

Suara Kaltim – Abah Guru Sekumpul mempunyai kebiasaan yang tidak biasa dijalani masyarakat awam. Yakni ketika menjalankan shalat, beliau saat sujud terakhir dengan agak lama. Tentu saja ini mengundang tanya para jamaah dan santri, sebenarnya apa rahasia lamanya sujud terakhir Abah Guru Sekumpul setiap menjalani shalatnya. Suatu saat, ada ada salah seorang jama’ah bertanya kepada

Carl Alfred Bock : ”Minggu, 20 Juli 1879, Saya memulai perjalanan dari Samarinda dengan dua perahu ke Tangaroeng”

  Potret Carl Alfred Bock karya Hans Christian Olsen dalam Verdens Gang, No. 145, 9 Desember 1882. Bock adalah naturalis dan pelancong Norwegia kelahiran Kopenhagen, Denmark. Dia pernah melakukan perjalanan ke pedalaman Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan pada 1879. /Hans Christian Olsen Carl Alfred Bock, Misi Penjelajahan Etnografi dan Sejarah Alam di Kalimantan Menyeberang Sungai

Gara-Gara Misi Carl Alfred Bock Mencari “Orang Boentoet” , Sultan Pasir Siap Perang Melawan Sultan Kutai

Foto ilustrasi. Foto Igorot di Provinsi Bontoc, Kepulauan Filipina. Ini diambil pada awal tahun 1925 oleh Mr. John Freeman, (cucu Dr. Keen), yang pemandu dan penerjemahnya meyakinkan pria itu untuk difoto. Panjang ekornya sekitar lima inci. Itu juga terlihat di bayangan.   Misi Penjelajah Norwegia Mencari Ras Manusia Berekor di Kalimantan Suara Kaltim— Sultan Pasir