Kronologi Ulah Nakal Dukun di Nganjuk Terbongkar, Ada Bercak Darah dan Celana Dalam Cewek di Kamar

Selasa, 17 Maret 2020 | 2:10 pm | 138 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

Bermodalkan modus ramuan enteng jodoh, itulah siasat licik dukun cabul di Jember agar bisa meniduri banyak Gadis ABG. Di antara korban ada yang hamil.

 
gambar ilustrasi – Kronologi Ulah Nakal Dukun di Nganjuk Terbongkar, Ada Bercak Darah dan Celana Dalam Cewek di Kamar. fotokolase suryamalang
 
Kelakuan Bejat Dukun Cabul Ketahuan Setelah Ada Bercak Darah di Celana Dalam Korban

NGANJUK, Suarakaltim.comKronologi ulah nakal seorang oknum dukun di Nganjuk akhirnya terbongkar dan bikin heboh. 

Ulah nakal dukun di Nganjuk ini terbongkar lantaran ditemukan bercak darah di celana dalam seorang cewek cantik. 

Kamar kecil di rumahnya di Desa Dodol, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk  itu pun menjadi saksi bisu ulah nakal dukun kepada gadis di bawah umur. 

 

Akibat perbuatanya, dukun cabul di Nganjuk itu akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian. 

Kronologi Ulah Nakal Dukun di Nganjuk Terbongkar, Ada Bercak Darah dan Celana Dalam Cewek di Kamar
Kronologi Ulah Nakal Dukun di Nganjuk Terbongkar, Ada Bercak Darah dan Celana Dalam Cewek di Kamar (Aliexpress.com)

Sosok dukun cabul tersebut diketahui bernama Karji (39) yang merupakan warga Desa Dodol, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk. 

Dukun Karji diduga telah menodai cewek di bawah umur.

Akibat persetubuhan ini, sang dukun kini diciduk polisi dan dijebloskan ke sel tahanan.

Penangkapan Karji bermula dari laporan orang tua korban yang tak terima anak gadisnya dinodai sang dukun cabul.

Korban merupakan warga Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk.

Berikut adalah kronologi terbongkarnya aksi dukun cabul di Nganjuk  dari keterangan kepolisian. 

BACA JUGA : Viral Video Di Yogyakarta, Diduga Tindakan Asusila pada Bocah, Pria Ini Dikecam Netizen

1. Bermula dari Hilangnya Gadis dari Rumah

Kasubag Humas Polres Nganjuk, AKP M Sudarman mendampingi Kapolres Nganjuk, AKBP Handono Subiakto menjelaskan, kasus tersebut berawal dari kepulangan ayah korban dari pengajian sekitar pukul 01.00 WIB.

“Ketika ayahnya melihat ke dalam kamar yang pintunya terbuka sudah tidak menjumpai korban, hal itu membuat ayah korban panik,” kata Sudarman, Senin (16/3/2020).

Selanjutnya, dikatakan Sudarman, ayah korban berusaha mencari ke jalan raya di sekitar rumah, dan upaya itu tidak membuahkan hasil.

2. Dilakukan Pencarian Sampai Pagi

Pencarian terhadap korban dilanjutkan ke sejumlah lokasi di Kota Kecamatan Berbek.

Bahkan, sejumlah cafe yang ada di Kota Kecamatan Berbek juga didatangi untuk mencari korban namun tidak ketemu juga.

Ilustrasi cewek
Ilustrasi cewek (SHUTTERSTOCK)

“Hingga pagi pencarian terhadap korban belum juga berhasil dan itu membuat orang tua korban semakin cemas dan bingung,” ujar Sudarman.

Pencarian terhadap korban pun, ungkap Sudarman, dilanjutkan ke salah satu saudaranya di Desa Dodol Kecamatan Ngetos.

3. Ditemukan di Rumah Dukun

Oleh saudaranya tersebut, ayah korban diantar ke rumah dukun, Karji.

Dan di situlah korban ditemukan dan langsung diajak pulang.

Sesampai di rumah, menurut Sudarman, korban dilepas bajunya oleh ibunya dan diminta mandi.

4. Bercak Darah di Celana Dalam Jadi Bukti

 

BACA JUGA : Bukan Hanya 4 Pelajar di Jember, Seorang Ibu Hamil Pun Jadi Korban Ilmu Semar Mesem Dukun Cabul

BACA JUGA : Dalam Waktu 15 Menit, Gadis Muda 2 Kali Disetubuhi Dukun Cabul

BACA JUGA :Ini Mukanya Nah, Dukun Palsu di Karawang, yang Mencabuli Pelajar SMP

BACA JUGA : Seorang Dukun Tua (dan Cabul) di Jember Gauli Empat Gadis Bawah Umur, Satu Orang Hamil

 

Namun alangkah terkejutnya ibu korban ketika melihat ada bercak darah di celana dalam korban.

Dan ketika ditanya korban mengaku telah disetubuhi tersangka di kamar rumahnya.

Atas pengakuan korban, tambah Sudarman, orang tuanya tidak terima dan melapor ke Polres Nganjuk yang langsung ditindaklanjuti PPA Polres Nganjuk dengan melakukan penangkapan terhadap tersangka.

Ilustrasi - celana dalam wanita.
Ilustrasi – celana dalam wanita. (Grid.ID)

“Tersangka atas perbuatanya itu terancam dijerat UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman hingga lebih 15 tahun penjara,” tandas Sudarman.

Sementara tersangka Karji mengaku, dirinya melakukan perbuatan tersebut karena tertarik dengan kecantikan korban.

Ramuan Enteng Jodoh, Siasat Dukun di Jember Meniduri Banyak Gadis

Bermodalkan modus ramuan enteng jodoh, itulah siasat licik dukun cabul di Jember agar bisa meniduri banyak Gadis ABG. Di antara korban ada yang hamil.

Polisi menangkap seorang dukun cabul asal Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Jember karena memperkosa Gadis ABG berusia 15 tahun.

Lelaki yang mengaku dukun itu berinisial G (60), sehari-hari bekerja sebagai tukang sadap getah karet di perkebunan desa setempat.

Dari penyelidikan awal polisi, G diduga tidak hanya memperkosa, namun juga mencabuli anak remaja lain.

Dari informasi yang dihimpun, ada satu remaja yang diperkosa, dan tiga lainnya dicabuli.

Kepada para korbannya, G mengancam dengan kedok ilmu dukunnya.

Dia mengancam para korban tidak akan bisa mendapatkan jodoh juga rezekinya tidak lancar.

Satu remaja yang diperkosa G kini hamil enam bulan.

Kapolsek Tempurejo AKP Suhartanto menuturkan, pemerkosaan yang dilakukan oleh G dimulai pada bulan September 2018 lalu.

Pelaku menggunakan modus ramuan enteng jodoh agar bisa memperdayai para korban yang rata-rata adalah Gadis ABG.

“Pelaku mengancam korban, anah di bawah umur ini. Korban diancam jika dia tidak mau melayani keinginan pelaku, maka tidak akan mendapatkan jodoh,” kata Suhartanto, Selasa (2/4/2019).

Cerita bermula dari kedatangan G ke rumah nenek remaja tersebut.

G menawari remaja yang duduk di bangku kelas 3 SMP itu, apakah dia ingin mendapatkan jodoh selepas lulus SMP.

Jika remaja itu ingin segera mendapatkan jodoh, maka dia bisa mendatangi rumah G untuk mengikuti ritual.

Saat berada di rumah G itulah, G menyuruh anak perempuan itu membuka bajunya.

Anak perempuan itu menolaknya. Namun G memaksa dan mengancam. G kemudian memperkosa anak perempuan itu.

“Sejak itu, pelaku kerap memperkosa korban. Sampai pada bulan November berhenti setelah anak ini pindah ke rumah orang tuanya sendiri di lain desa,” imbuh Tanto.

Beberapa hari lalu, keluarga korban curiga dengan kondisi tubuh anak tersebut.

Setelah diperiksa ke bidan, diketahui jika dia hamil.

Anak itu pun menceritakan perbuatan G. Polisi yang mendapatkan laporan itu kemudian menangkap G.

Ketika ditanya tentang korban pencabulan yang lain, Suhartanto menjawab masih menyelidiki informasi tersebut.

“Kami mendengar informasi itu, saat ini masih kami selidiki. Informasinya ada tiga korban lagi, pencabulan. Masih kami dalami lagi,” tegasnya.

Kini G telah ditahan polisi untuk penyelidikan lebih lanjut.

 

Sri Wahyunik/suryamalang.com

 

 

Related Post