YOGYAKARTA, WWW.SUARAKATIM.COM -Pernyataan Walikota Semarang Hendrar Prihadi hangat dibicarakan. Khusus melalui media sosial. Memunculkan polimek. Soal pernyataannya “kalau tidak mau mendukung Jokowi jangan pakai jalan tol’. Atas pernyataannya itu, Mendagri Tjahjo Kumolo mengklarifikasi dan mengaku sudah memanggil Hendrar, yang juga Ketua DPC PDIP Semarang itu.
BPN Prabowo-Sandi pun mempersoalkan pernyataan wali kota Semarang itu. Ucapan lelaki yang biasa disapa Hendi tersebut keluar saat melangsungkan ice breaking sebelum kedatangan Jokowi ke acara silaturahmi dengan Paguyuban Pengusaha Jateng, Sabtu (2/2) lalu.
“Dia sudah mengajukan izin (cuti kampanye) sebelumnya kepada panwas setempat dan dia menyampaikan pidato itu internal, sifatnya internal dia sebagai ketua partai dengan bukti yang ada,” paparnya.
“Saya kira yang berkembang di medsos ya biasa lah. Tapi kalau memang itu dianggap salah, ya kami tunggu bagaimana reaksi panwas. Tapi apa yang dia lakukan akan kita cek dengan benar,” kata Thahjo.
SEBELUMNYA …
“Kami semua bangga pada bapak Jokowi. Semua orang insyaallah tahu apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Presiden, Pak Joko Widodo. Bapak jangan khawatir di-bully. Mereka mem-bully jalan tol, tapi mereka juga lewat jalan tol,” kata Hendrar dikutip dari detik.com dalam acara silaturahmi Jokowi dengan Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah di MG Setos, Semarang, Sabtu (2/2/2019).
Pernyataan soal jalan tol juga disampaikan Hendi saat ice breaking sebelum kedatangan Jokowi. Sambil bercanda, Hendi mengatakan tidak usah masuk jalan tol bagi yang tidak mendukung Jokowi.
“Mari kita dukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Ada yang pernah lewat jalan tol? Berapa lama dari Semarang ke Jakarta?” ujar Hendi.
Lalu …
“Kalau tidak mau mendukung Jokowi jangan pakai jalan tol,” imbuh Hendrar.
Saat dikonfirmasi detikcom, Hendrar membenarkan mengatakan demikian. Namun itu bukan pendapat resminya soal ‘jalan tol’.
“Sebelum Pak Jokowi datang itu kan ada ice breaking supaya teman teman nggak bosan, ya kita bercanda saja. Tapi mestinya kalau aku jadi wartawan, ice breaking tidak dijadikan sesuatu yang nggak resmi. Cuma karena kondisinya begitu, monggo saja. Cuma saat aku kasih sambutan resmi nggak begitu,” jkatanya.
sk-015/foto ist.