Jakarta, Suara Kaltim Online – Politik masih dikendalikan oleh “cukong kekuasaan”, maka susah bagi pebisnis muda untuk menjadi presiden di tahun 2024.
Demikian tegas pengamat kebijakan publik, Said Didu saat mengisi webinar yang diselenggarakan WSJ Channel dengan tema “Mungkinkah Presiden RI 2024 Dari Kalangan Pebisnis Muda?”
“Cukong kekuasaan tidak rela pebisnis jadi pemimpin. Jadi kita tidak bisa berteori terlalu banyak jika masih begini terus,” ungkapnya pada melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, Minggu (7/6).
Sekretaris BUMN periode 2005-2010 ini juga mengatakan perebutan kursi selama ini terjadi bukan oleh kaum intelektual, melainkan para cukong kekuasaan. Menurut Said Didu, cukong kekuasaan tersebut bermain bersama partai politik. Hal inilah yang membuat pebisnis muda tidak bisa mendapat restu menjadi pemimpin.
“Bagaimana memperbaiki negeri ini di tengah oligarki kekuasaan jika pimpinan parpol masih itu aja?” jelasnya.
Selain itu alasan lainnya pebisnis muda kesulitan menjadi presiden lantaran rakyat yang menjual suaranya kepada cukong kekuasaan.
“Kalau dia (rakyat) menjual suaranya kemarin, maka nggak usah mengeluh kalau listrik naik tiba-tiba naik,” imbuh Said Didu. rmol