Roy Suryo ‘Sotoy’ Bikin Geram Koalisi Pendukung Jokowi

Senin, 23 April 2018 | 10:40 am | 481 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

JAKARTA, SUARAKALTIM.com-Partai pendukung Joko Widodo menyayangkan ucapan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo baru-baru ini. Roy menyebut koalisi pendukung Jokowi rapuh karena terjadi perebutan posisi calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi di 2019.

“Pak Roy Suryo punya analisa yang macam-macam tentang partai politik pendukung Pak Jokowi. Tak elok rasanya mengomentari bahwa kami ini rapuh,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily ketika dihubungi VIVA, Minggu 22 April 2018.

Anggota Komisi II DPR ini menegaskan tidak benar koalisi pendukung Jokowi rapuh. Dia menyebut koalisi masih solid dan mereka tidak ambil pusing dalam penentuan sosok cawapres Jokowi. Oleh karena itu, Roy dianggap terlalu sok tahu alias sotoy jika dalam istilah informal biasa digunakan belakangan ini.

“Kita masih solid untuk mendukung Pak Jokowi dan tidak tergantung kepada siapa calon wapres yang akan dipilih sama Pak Jokowi,” ujar Ace.

Dia mengungkapkan, sejauh ini di antara partai pendukung Jokowi belum pernah dibicarakan secara resmi nama calon pendamping Jokowi. Pihaknya juga percaya Jokowi akan membicarakan soal cawapres pada waktu yang tepat.

“Bahwa sekarang partai politik pendukung Pak Jokowi seperti PKB atau Hanura mengusulkan nama cawapres, itu wajar saja. Itu bagian dari aspirasi mereka,” kata Ace.

Sebelumnya diberitakan, Partai Demokrat masih memendam ambisi membentuk poros ketiga dalam Pemilu Presiden tahun 2019. Ambisi itu diyakini Demokrat bisa terwujud karena menganggap koalisi Joko Widodo kini sudah rapuh.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo memprediksi, kerapuhan koalisi Jokowi ada pada penentuan calon wakil presiden.

“Secara tegas saya katakan, siapa tahu Pak Jokowi mengumumkan cawapresnya dalam waktu yang sangat dekat ini. Bisa jadi lima atau tujuh partai yang sangat solid, mungkin akan ada pertimbangan perubahan pilihan dan muncul poros ketiga,” ujar Roy di Jakarta pada Sabtu, 21 April 2018.

 

sk-001/viva.co.id/ilustrasi karikatur inilah.com

Related Post