Loading...
Dalam spanduk itu, ada logo PSI serta foto Ketua Umum PSI Grace Natalie dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni. Di atas foto mereka, terdapat tulisan berwarna merah yang berbunyi ‘Hargai Hak-hak LGBT’.
Toni menduga spanduk itu merupakan serangan terhadap PSI. Dia menegaskan PSI tak memasang spanduk tersebut. “Kami menduga serangan sistematis ini dilakukan oleh kelompok-kelompok politik yang terganggu oleh perjuangan PSI melawan korupsi dan intoleransi,” imbuh dia.
Kendati demikian, Toni mengatakan PSI tak gentar. Toni menyebut PSI akan melanjutkan perjuangan.
“Kepada mereka kami tegaskan bahwa serangan-serangan kotor semacam ini tidak akan menyurutkan sikap PSI. Sebagaimana kami tegaskan lewat pidato Ketua Umum Grace Natalie, partai ini berjanji akan berada di garis depan di dalam membersihkan praktik korupsi di DPR dan DPRD. Partai ini juga akan menjadi perpanjangan aspirasi kelompok nasionalis dan moderat untuk berhadap-hadapan melawan kaum intoleran,” ujarnya.
Toni menyebut PSI kini banyak mendapatkan dukungan publik. Ia menyinggung soal survei Charta Politika yang menyatakan elektabilitas PSI sebesar 1,5 persen.
“Partai ini terus menunjukkan kenaikan dukungan, dan rupanya inilah yang membuat para koruptor dan kaum intoleran menjadi gerah dan melakukan serangan sistematis,” sebutnya.
 Raja Juli Antoni (Ari Saputra/detikcom) |
Ia pun meminta kader PSI tetap solid melanjutkan kerja politik. Selain itu, Toni mengingatkan informasi resmi mengenai partai rutin diumumkan lewat situs/media sosial resmi PSI.
“Setiap sikap politik PSI selalu ada/diumumkan di website resmi partai PSI.id dan akun-akun media sosial partai,” ucapnya.
“Kepada seluruh kader PSI, diserukan untuk semakin solid, dan terus turun ke akar rumput melanjutkan kerja politik. Perubahan semakin dekat, kita tidak akan mundur selangkah pun menghadapi serangan-serangan kotor seperti ini,” imbuh Toni.
