Jokowi Ingin Bangun Istana Negara di Papua

Rabu, 11 September 2019 | 7:39 pm | 201 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

Presiden Joko Widodo saat menerima sejumlah masyarakat Papua di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 September 2019. Pertemuan juga ingin menjadika Papua yang lebih sejahtera dalam bingkai NKRI. TEMPO/Subekti.

Jakarta, SUARAKALTIM.COM – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan keinginannya untuk membangun istana negara di Jayapura, Papua tahun 2020. Hal itu diungkapkannya ketika bertemu dengan para masyarakat Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa lalu.

Menanggapi rencana Presiden tersebut, Deputi Pengembangan Regional Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Bappenas, Rudy Prawiradinata mengatakan, pihaknya masih akan mendalami rencana tersebut.

Baca Juga : Fahri Hamzah Siapkan Garbi Jadi Partai Gelora

“Belum spesifik, tapi tentunya sudah ada (rencananya) di dalam pembangunan jangka panjang,” ujar Rudy di Hotel Borobudur, Selasa, 10 September 2019.

Presiden Jokowi mengatakan keinginannya akan membangun Istana Presiden di Papua tahun depan. Hal ini menjawab permintaan dari para tokoh Papua yang disampaikan langsung padanya saat bertemu. “Mulai tahun depan istana ini akan dibangun,” kata mantan Gubernur DKI di Istana Negara, Jakarta, pada hari ini yang sama.

Sebelumnya, ketua rombongan tokoh Papua dan Papua Barat, Abisai Rolio, menyampaikan sejumlah permintaan. Salah satunya adalah membangun Istana Kepresidenan di Jayapura. Untuk lokasi pembangunan Istana Kepresidenan itu, Abisai menyumbangkan tanahnya seluas 10 hektare. “Saya menyumbangkan tanah 10 hektare untuk dibangun Istana Presiden sehingga perjalanan bapak ke Papua diubah dari berkunjung menjadi berkantor,” ujarnya.

Jokowi sempat menanyakan pada Abisai terkait keseriusannya menyumbang tanah seluas 10 hektare yang akan digunakan sebagai istana negara yang baru. “Benar? 10 hektare gratis?, gratis? Tanahnya sudah ada? Jadi hari ini de facto sudah diserahkan?” kata Presiden.

EKO WAHYUDI l AHAMAD FAIZ | RR ARIYANI/TEMPO

 

 

Related Post