Djarum hingga Sinarmas Kuasai HTI di Lahan Ibu Kota Baru, Diapit Agung Podomoro hingga Ciputra

Kamis, 29 Agustus 2019 | 6:34 am | 467 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

SUARAKALTIM.COM-Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan lahan untuk pembangunan ibu kota baru di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kecamatan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara masih berstatus kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI).

Dengan status tersebut, ia mengatakan kawasan tersebut harus dilepas. Pelepasan status tanah akan dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.

Dan karena jumlah tanah berstatus HTI untuk ibu kota baru tersebut besar, pelepasan status tanah pun tidak akan dilakukan secara sekaligus, tetapi bertahap.

Baca Juga : Lahan Ibu Kota Baru Ada yang Berada di Hutan Tanaman Industri

“Kalau HTI itu besar tidak akan lepaskan sekaligus biar pelan-pelan saja. Jika dibutukan 5.000 hektare, 5.000 dulu itu juga gak dalam satu malam. Misal, hutan masih produksi belum ditebang dulu ya biar aja ditebang dulu, dilakukan secara gradual,” kata Sofyan di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (27/8).

Pentahapan pelepasan tanah dilakukan agar tidak mengganggu produksi HTI dan agar lahan tersebut tidak akan digarap atau direbut oleh pengusaha lain.

Di Penajam Paser Utara tercatat ada perusahaan hutan tanaman industri atau HTI milik grup Djarum. Di wilayah ini pula, Djarum, melalui  PT Agra Bareksa Indonesia membangun kota industri baru di Kawasan Industri Buluminung atau KIB Kabupaten Penajam Paser Utara. Di lokasi ini, Agra memiliki pabrik kertas di atas lahan seluas 500 hektare. Di sisi lain, melalui dua perusahaannya, Djarum menguasai 155 ribu hektare lahan HTI.

Ada juga Sinar Mas Group yang tercatat sebagai tuan tanah di sekitar wilayah calon ibu kota. Di sini, grup ini menguasai puluhan ribu hektare lahan sawit. Asal tahu saja, di Kaltim terdapat 358 perusahaan sawit yang mengantongi 329 Izin Usaha Perkebunan (IUP) dengan luasan mencapai 2,58 juta hektare. Sedangkan pemegang izin Hak Guna Usaha (HGU) sebanyak 184 perusahaan dengan luas lahan 1,14 juta hektare.

Baca Juga : Ibu Kota Baru di Tanah Prabowo

Jangan kaget. Hashim Sujono Djojohadikusumo juga memiliki lahan luas di wilayah ini. Adik Prabowo Subianto ini adalah Presiden Direktur PT International Timber Corporation Indonesia Kartika Utama (ITCI KU). Perusahaan ini bergerak di bidang perkayuan dan kini meluas ke industri pertanian, kehutanan, energi alternatif, bahkan menguasai waduk air bersih.

PT ITCI adalah salah satu anak perusahaan Asari Group, holding company milik Hashim. PT ITCI menguasai sekitar 30 ribu hektare lahan di Sepaku. Menurut Globe Asia, Arsari Enviro Industri (AEI) anak perusahaan Asari Group dipimpin putra Hashim, Aryo Djojohadikusumo. AEI menguasai 173.000 hektare lahan di daerah calon ibu kota baru itu, 70% merupakan hutan terdegradasi. Total konsesi mencakup 50.000 hektare hutan primer yang dilindungi dan 20% dari 120.000 hektare sisanya terdiri dari koridor keanekaragaman hayati.

Para pengembang nasional pun sudah mengkapling tanah di kota-kota besar di Kaltim, macam Samarinda dan Balikpapan. Kedua kota ini nantinya yang akan mengapit calon lokasi ibu kota baru.

Sinarmas Land, misalnya, punya cadangan lahan sampai 400 hektare di Balikpapan dan Samarinda. Begitu juga Agung Podomoro, Ciputra dan pemain properti lainnya.

Sumber: cnn | ceknricek

 

Baca Juga :

Muncul Usulan Nama Ibu Kota Baru, dari Jokograd hingga Sankt-Jokoburg

Tim Riset BCA Prediksi Pemindahan Ibu Kota : Positif, Pertumbuhan Ekonomi Bertambah 1,9 %

Pemerintah Janji Ibukota Baru Tidak akan Ganggu Hutan Lindung Kaltim

Ini Berita Pers Jerman Soal Ibu Kota RI Pindah Ke Borneo

Viral, Agung Podomoro Bergerak Cepat, Pasang Iklan Jual Properti Rp 700 juta Dekat Ibukota

 

 

Related Post