Terlepas dari hal tersebut, pernyataan Mardiasmo menuai kritikan tajam dari Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon.
Sebab dalam pernyataannya, Mardiasmo menyebut BPJS Kesehatan merugi lantaran rakyat manja. Kata dia, rakyat buru-buru ke rumah sakit saat menderita penyakit yang sebenarnya bisa ditangani di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
- Iuran ‘Naik Tinggi’ agar BPJS Kesehatan Bertahan hingga 2024
- Presiden Jokowi Sedang Merencanakan Sanksi, Bila Nunggak Bayar BPJS, SIM Tidak Bisa Perpanjang SIM
- Iuran naik, BPJS Kesehatan perkirakan banyak peserta JKN akan pindah kelas
- Kenaikan BPJS Dan Listrik Hilangkan Kegembiraan Publik Saat Pelantikan Jokowi
Jansen mengkritik Mardiasmo secara satire. Pemerintah, kata dia, harus mengajak masyarakat untuk banyak-banyak berdoa agar tidak sakit.
“Mulai skrg kita suruh rakyat banyak-banyak berdoa saja. Biar tidak dikasih sakit,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Salasa (8/10).
Jansen mengaku paham bahwa Mardiasmo dan Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani tidak mau lagi repot mengurusi masalah rakyat ini. Mereka, sindirnya, sedang ingin bersantai-santai.
“Karena kasihan bapak dan negara jadi capek gini khan. Padahal bapak kan mau santai-santai. Kami rakyat ini minta maaf sudah ngerepoti bapak,” pungkasnya.
Widian Vebriyanto/foto Jansen Sitindaon/Net/rmol