Apa Strategi Sofyan Cagub Hasdam Cawagub Rizal Effendi Untuk Mengantisipasi Defisit?

Rabu, 9 Mei 2018 | 3:19 pm | 438 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

 

CATATAN DARI DEBAT SESI I KANDIDAT GUBERNUR & WAKIL GUBERNUR KALTIM 2018-2023

Ditanya Strategi mengantisipasi Defisit yang semakin besar, Sofyan Hasdam akan Beri Rp 900 juta sampai Rp 1 Milyar untuk Pertanian sedangkan  Rizal Malah Akan Maksimalkan Pemanfaatkan Batu Bara Menjadi Pupuk

 

SUARAKALTIM.com– PADA sesi debat sesi 2 debat kandidat gubernur dan wakil gubernur Kaltim 2018-2023, Rabu (9/5/2018) nanti malam, di studio  I News TV Jalan Kebon Sirih Jakarta. Debat disiarkan secara langsung. Temanya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan memajukan potensi lokal.

Sebagai warga Kaltim, kita mengharapkan tidak hanya pertanyaannya yang jelas, melainkan jawaban dari masing-masing pasangan calon (paslon) harus jelas, nyambung dan jangan ngelantur ke mana-mana.

 Bila pertanyaannya tidak jelas maka jawabannya pun seperti asal ngomong tanpa dipikir. Manfaatkan waktu yang pendek dengan bicara yang terarah dan terukur. Bapak-bapak ditonton sebagian besar warga Kaltim. Mereka berharap,  figur cagub-cawagub Kaltim yang ada, harus lah bisa menunjukkan kualitas kepemimpinan, yang mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang belum dituntaskan di era kepemimpinan gubernur – Wagub Kaltim periode lalu.

Tolong serius lah. Bila memang mengurus Kaltim itu berat, tidak semudah yang dibayangkan, tolong lebih dini buat pernyataan sikap akan lebih baik, sampaikan ke masyarakat secara jujur bahwa kami tidak bisa menjawab tantangan yang berat dalam membangun Kaltim dan mensejahterakan masyarakatnya. Sampaikan  bahwa kami tidak bisa melaksanakan amanah yang dititipkan masyarakat Kaltim. Daripada setelah dipilih, ternyata memang tidak mampu membuat Kaltim menjadi lebih baik. Malah Kaltim semakin terpuruk,  pertumbuhan ekonomi makin minus. Maaf, siapapun itu paslonnya.

Saat debat sesi pertama, paslon diminta  saling melontarkan pertanyaan, menjawab dan saling memberikan tanggapan,  antara paslon nomor 1 dan paslon nomor 3, Isran Noor – Hadi Mulyadi,  Sofyan juga menanggapi pertanyaan Isran Noor, yang menurut Sofyan Hasdam ditanya ke hilir jawaban Isran Noor  ke hulu. Artinya tidak nyambung.

Saat diberi kesempatan untuk balik bertanya, eh Isran Noor juga hampir tidak mau memberikan pertanyaan. Padahal menurut pemandu acara Andini Effendi dan sudah disampaikan, bahwa  masing-masing paslon memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan memberikan tanggapan dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam debat sesi pertama, untuk pertanyaan paslon nomor urut 1.  Pertanyaan yang dibuat dan dibacakan pemandu acara dari Metro TV, Andini Effendi.

Pertanyaan : Program  transformasi  ekonomi berbasis migas dan minerba ke energi terbarukan belum memberikan hasil seperti yang diharapkan. Strategi apa yang akan ditawarkan untuk mengantisipasi defisit anggaran yang semakin besar?

Jawaban Sofyan Hasdam : Yang pertama semua orang yang berinvestasikan poerkebunan di Kalimantan Timur kita berikan mereka persyaratan.  Mereka tidak boleh  hanya sampai CPO tetapi sampai pada hilirnya. Termasuk yang berinvestasi di perkebunan karet harus membangun pabriknya di Kalimantan Timur, sehingga ini akan memberikan efek yang positip dalam perekonomian di Kalimantan Timur. Demikian pula yang saya kemukakan tadi, dalam visi misi awal kita menyadari bahwa pertanian dalam arti yang luas ini dampaknya sangat besar bagi Kalimantan Timur. Oleh karena itu  sekali lagi kami akan memberikan subsis  900 juta sampai 1 milyar  per desa dan kelurahan untuk merangsang pertanian dalam arti yang luas.  Saya kira itu.

(Sofyan Hasdam mempersilahkan Rizal Effendi untuk meneruskan)

Jawaban Rizal Effendi  :  Ya saudara saudara sekalian, kita ingin memanfaatkan maksimal batubara. Selama ini batu bara kan diambil diangkut  dan dipakai secara mentah. Tapi kita akan gunakan juga hilirisasi batubara. Misalnya di Sumatera Selatan,  sudah dibuat batubara menjadi pupuk urea.

Di Kalimantan Timur juga harus begitu. Jadi batu bara tidak harus untuk power plant tapi juga bisa dilakukan hilirisasi sehingga nilai tambahnya  sesuai dengan undang-undang memang bisa kita manfaatkan. Tidak seperti sekarang.  Itu  yang harus kita lakukan di Kalimantan timur. Juga pembuatan dan pembangunan power plant di mulut tambang.  Ini sangat penting untuk mengatasi listrik kita saudara saudara sekalian.  Jadi hilirisasi batu bara yang banyak potensinya harus kita manfaatkan maksimal. Ini penting bagi Kalimantan Timur.

BACA JUGA  

Pertanyaannya Puaskah Saham Partisipasi 10 Persen, Sofyan Hasdam Jawab akan Berikan Kukar 50 Persen

Ujar Isran Noor Kepada Andini Host Metro TV; Cara Megangnya Gimana?

Misteri Sebuah Pertanyaan yang hilang di Debat Kandidat Gubernur-Wagub Kaltim

 

 

Silahkan cermati pertanyaan dan apa jawaban dari paslon nomor 3 di atas.  Bisakah defisit anggaran akan  tuntas bila cara yang akan dilakukan seperti yang disampaikan oleh Sofyan Hasdam dan Rizal Effendi?  #

Related Post