Pertamina akan Eksplorasi Migas di Blok Maratua Berau

Rabu, 20 Februari 2019 | 3:48 pm | 351 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

 

JAKARTA, www.suarakaltim.com – PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi bersama Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi melaksanakan penandatanganan Kontrak Kerjasama Bagi Hasil (KBH) atas Wilayah Kerja (WK) Migas Maratua yang berlokasi di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Meidawati mengatakan pengelolaan blok eksplorasi ini mendukung komitmen Pertamina dalam kegiatan eksplorasi di Indonesia. Pada 2018 Pertamina sangat aktif melaksanakan kegiatan eksplorasi, seperti misalnya melakukan joint study serta melakukan kegiatan pemboran sumur eksplorasi. Komitmen Kerja Pasti Pertamina di Wilayah Kerja Maratua berupa studi geologi & geofisika (G&G) dan Seismik 3D sejauh 500 km2.

“Blok Maratua ke depan akan dioperasikan oleh PT Pertamina Hulu Energi Lepas Pantai Bunyu, program pengelolaan blok ini telah kami siapkan dalam jangka panjang untuk menjaga kesinambungan pasokan gas untuk kebutuhan domestik Indonesia”, ujar Mediawati dalam keterangan tertulis, Selasa, 19 Februari 2019.

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Meidawati dan disaksikan oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Sekjend Kementerian ESDM Ego Syahrial, Dirjend Migas Djoko Siswanto, Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

Meidawati mengatakan wilayah Kerja Maratua memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan, dan dapat berkontribusi untuk menambah produksi migas Pertamina. Skema pengelolaan sama dengan wilayah kerja lain yakni Sistem Gross Split, dengan total investasi sebesar US$ 7,75 juta yang meliputi Komitmen Kerja Pasti dan Signature Bonus.

Berdasarkan data, kata dia, saat ini Blok Maratua adalah wilayah kerja migas seluas 7.835,07 kilometer persegi yang terletak di Cekungan Tarakan. Area Kalimantan Utara (Kaltara) yang merupakan lokasi Cekungan Tarakan memiliki kumulatif produksi yang potensial. Di sekitar wilayah tersebut, Pertamina juga memiliki empat wilayah kerja aktif di area Kaltara yaitu Pertamina EP Aset 5 di Bunyu, PHE Nunukan Company, JOB Pertamina – Medco EP Simenggaris, dan PHE East Ambalat.

Lebih lanjut Meidawati mengatakan berdasarkan potensi yang dimiliki cekungan Tarakan di area Kaltara serta potensi bisnis terintegrasi dengan kilang Methanol, PLN, Jargas Kota Tarakan dan Bunyu serta pengembangan kawasan industri lain di Kaltara maka penambahan wilayah kerja di area Kaltara melalui Wilayah Kerja Maratua akan berpotensi menambah cadangan dan produksi serta memperkuat eksistensi Pertamina di Kaltara.

Dilansir dari Pertamina.com, sebelumnya Pertamina menyambut positif Pengumuman dari Pemerintah untuk pengelolaan Blok Maratua kepada PT Pertamina (Persero) dalam Lelang Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Konvensional Tahap III Tahun 2018 pada tanggal 27 Desember 2018 melalui mekanisme penawaran langsung.

Blok Maratua memiliki potensi strategis terutama untuk pengembangan Eksplorasi Pertamina di Kalimantan Utara. Pengelolaan Blok Eksplorasi ini mendukung komitmen Pertamina dalam kegiatan eksplorasi di Indonesia dimana Pertamina dalam tahun 2018 ini sangat aktif menambah wilayah eksplorasi, melakukan joint study serta melakukan kegiatan pemboran sumur eksplorasi.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu menegaskan bahwa Blok Maratua memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan. Blok Maratua akan dikelola dengan skema gross split dan Pertamina telah menyiapkan investasi total sebesar 7,75 juta dolar AS yang terdiri dari Komitmen Kerja Pasti dan Signature Bonus.

Dharmawan menegaskan bahwa dalam Komitmen Kerja Pasti Pertamina akan melakukan studi geologi & geofisika (G&G) dan Seismik 2D/3D sejauh 500 km2 di wilayah tersebut. “Melalui kegiatan seismik dan studi G&G oleh Pertamina, diharapkan dapat memperkuat upaya pembuktian cadangan di Blok Maratua dan Pertamina dapat memperoleh potensi cadangan yang lebih besar dari sebelumnya,” tegasnya.

Lebih lanjut Dharmawan menambahkan bahwa Pertamina juga telah berpartisipasi 15% di WK East Sepinggan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan aktivitas eksplorasi dan pengembangan lapangan baru di Indonesia.

Blok Maratua adalah wilayah kerja migas seluas 7.835,07 kilometer persegi yang terletak di Cekungan Tarakan. Area Kalimantan Utara (Kaltara) yang merupakan lokasi Cekungan Tarakan memiliki kumulatif produksi yang potensial. Di sekitar wilayah tersebut, Pertamina juga memiliki 4 wilayah kerja aktif di area Kaltara yaitu Pertamina EP Aset 5 di Bunyu, PHE Nunukan, JOB Pertamina – Medco EP Simenggaris, dan PHE East Ambalat.

Berdasarkan potensi yang dimiliki cekungan Tarakan di area Kaltara serta potensi bisnis terintegrasi dengan kilang Methanol, PLN, Jargas Kota Tarakan dan Bunyu serta pengembangan kawasan industri lain di Kaltara maka penambahan wilayah kerja di area Kaltara melalui Wilayah Kerja Maratua akan berpotensi menambah cadangan dan produksi serta memperkuat eksistensi Pertamina di Kaltara Foto pertamina.com/ [Pertamina.com/   TEMPO]

Related Post