Kisah Sedih di Balik Mie Ayam Seharga Rp2.000 yang Dijual Rika di Sragen dan Jadi Viral

Senin, 21 Januari 2019 | 3:52 pm | 270 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
 
FOTO. Rika, pedagang mi ayam Rp 2.000 yang viral di Facebook, berdiri di depan rumah yang sekaligus juga warungnya di Dukuh Gondang RT 3 RW 7, Desa Grasak, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Jumat (18/1/2019). Foto tribun jateng/mahfira putri maulani.
 
 

www.suarakaltim.com – Harga mie ayam biasanya berkisar di atas Rp7.000, mie ayam milik Rika berbeda.

Usaha mie ayam milik Rika warga Dukuh Gondang RT 3 RW 7, Desa Grasak, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini, menjadi viral lantaran harganya terhitung sangat murah hanya Rp2.000 saja.

Mie ayam milik Rika ramai diperbincangkan di media sosial facebook.

Rika Septi Anadewi (25) bersama suaminya Febriana Trilaksono (25) yang berdagang mi ayam ini.

Rika sudah berjualan dua bulan terhitung dari Desember tahun lalu. Adapun Rian, sang suami, sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan.

“Dulu saya ikut bantu jualan bulik (tante) di dekat MTs 1 Gondang. Karena anak saya nggak ada yang jagain, ya sudah saya jualan di rumah saja,” ujar Rika, Jumat (18/1/2019) sore.

Rika mengaku, resep bumbu mi ayam yang dijualnya turun dari sang mertua. Tak hanya dia dan bulik, mertua dan kakak Rika juga berjualan mi ayam di tempat masing-masing.

“Alhamdulillah enggak rugi. Bulik saya yang juga berjualan mi ayam malah iri dengan laba yang saya dapat,” tuturnya.

Rika mengaku hanya bermodal Rp 100.000 pinjaman dari neneknya. Dia biasa membeli mi kering di pasar dekat rumah, rata-rata 10 pak per hari dengan berat masing-masing pak 8 kg.

Sementara itu, daging ayam sehari habis 2 hingga 3 ekor per hari.

Melalui bahan-bahan itu, dalam sehari dia mampu menjual 100 porsi mie ayam. Dia pun mendapatkan laba bersih rata-rata Rp 70.000 setiap hari.

“Saya menjual Rp 2.000 biar anak-anak juga bisa beli. Apalagi anak muda hingga orang tua,” ujarnya.

Cerita sedih di balik usaha mie ayam Rika

Rika lalu menuturkan, ada kisah sedih di balik keputusannya dan suami akhirnya berjualan mi ayam seharga Rp 2.000 ini.

Suatu hari, anaknya meminta uang jajan Rp 2.000. Namun karena tidak punya uang, dia tak mampu memenuhi permintaan anaknya.

“Sedih, nelangsa. Ketika anak minta uang jajan Rp 2.000 saja, saya enggak bisa ngasih,” ujar Rika meneteskan air mata.

Dia mengaku mendapat banyak mendapat cibiran dari netizen karena harga mi ayam Rp 2.000.

“Mi ayam apa itu cuma Rp 2.000, mencurigakan. Pasti ayamnya ayam mati,” tutur Rika sambil membacakan komentar di Facebook.

Ketika dibilang kalau ayamnya hidup, mi-nya akan habis dimakan atau dipatuk ayam, dia pun tertawa. Namun, Rika tak ambil pusing.

BACA JUGA 

Ada Peringatan ‘Awas Kesurupan’, Warga di Bali Tak Mau Lagi Buang Sampah Sembarangan

Dia mengaku senang bisa berjualan tanpa meninggalkan anaknya. Dia juga bersyukur bisa mendapatkan laba walau sedikit.

“Dulu saya bikin hanya satu panci, itu saja habis, alhamdulillah. Sekarang 3 panci besar kadang kurang,” ungkapnya.

“Yang penting saya tidak rugi. Bisa jualan, jaga anak, bisa beliin jajan anak,” tambah Rika. Saat disambangi, rumah Rika memang tidak layaknya warung.

Tidak ada etalase, meja atau kursi layaknya warung-warung mi ayam. Hanya ada spanduk bertuliskan mi ayam Rp 2.000.

Dia melayani pembeli di dalam rumah yang bisa dibilang sederhana. Para pelanggannya biasa memesan lebih dulu via WhatsApp, kemudian akan mengambilnya setelah jadi.

Namun, Rika mengaku sudah berencana akan segera membuka warung mi ayam di depan rumahnya. Dia sudah mulai membeli mangkok, wadah kecap, meja, dan kursi.

“Kurang bersih-bersih, belum sempat. Suami saya masih bekerja,” katanya.

Lalu bagaimana rasa mi ayam Rp 2.000 ini?

BACA JUGA

PSK di China Manfaatkan Belut Supaya Dianggap Tetap Perawan, Begini Caranya

Terasa enak dan sedap, tak jauh berbeda dari mi ayam lain yang berharga lebih mahal. Hanya saja, porsinya sedikit sehingga pria dewasa tak cukup memesan hanya semangkuk.

Fira (31), seorang pelanggan Rika, sore itu datang mengambil pesanannya. Dia berlangganan karena menurut dia, mi ayam buatan Rika enak sekaligus murah.

“Harga murah rasa enak. Mi ayam porsi kecil dengan harga segitu sudah cukup. Kualitasnya bagus harganya juga bagus,” ungkap Fira.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul“Cerita di Balik Mi Ayam Rp 2.000 di Sragen yang Dicibir di Facebook”

Related Post