Walikota Syaharie Jaang Minta PDAM  Usahakan Air Lancar dan Bersih

Rabu, 19 Februari 2020 | 8:56 pm | 95 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

 

SAMARINDA. Suara Kaltim online–  Walikota Samarinda, Syaharie Jaang selalu mengatakan tak menuntut banyak kepada PDAM Samarinda, tapi bagaimana air lancar mengalir dan bersih.

“Pak Wali lebih bangga ketika pelayanan masyarakat bisa terus ditingkatkan. Air mengalir lancar dan bersih,” ucap Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin ketika membuka presentasi Rencana Bisnis 2020-2024 Perumda Air minum Tirta Kencana Kota Samarinda di Ball Room Hotel Midtown Samarinda, Selasa (18/02).

Presentasi ini juga dihadiri Komisi II DPRD Kota Samarinda, Dewan Pengawas PDAM, Kabag Ekonomi, Direksi PDAM, mewakili PUPR Provinsi Kaltim dan PUPR Kota Samarinda, mewakili Bappeda Provinsi Kaltim dan
Bappeda Kota Samarinda, mewakili Kepala Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah Provinsi Kaltim, Forum Mediasi Pelanggan PDAM Kota Samarinda, serta undangan terkait lainnya.

Sugeng mengatakan Penyampaian Presentasi Rencana Bisnis 2020-2024 Perumda Air Minum Tirta Kencana Kota Samarinda ini dirasa sangat penting, baik bagi Pemkot Samarinda juga masyarakat umum.

“Karena melalui penyampaian ini terutama management dapat memprediksikan hal apa saja yang menjadi masalah bagi pelayanan masyarakat sebagai kebutuhan air bersih di Kota Samarinda,” jelas Sugeng kala membuka sambutannya mewakili Walikota Samarinda, Syaharie Jaang.

Setelah mengetahui masalah-masalahnya tentunya nanti bagaimana cara maintenance agar program PDAM bisa terarah dan berintegerasi dengan memperlihatkan kondisi real Kota Samarinda, mulai penduduknya sekarang maupun jumlah penduduk di masa mendatang.

“Karena kita ketahui bersama Kota Samarinda ini kedepannya akan menjadi Kota penyangga Ibu kota Negara (IKN), sehingga pertumbuhan penduduk diprediksi akan meningkat,” katanya.

Ia mengharapkan Kota Samarinda bisa menempatkan diri sebagai kota penyangga IKN, ini juga menjadi persoalan yang harus dipikirkan.

“Dari data laporan, Alhamdulillah tingkat kebocoran air dari tahun ke tahun memang berkurang, Oleh sebab itu, kita harus bersama melayani masyarakat dengan baik. Bahkan sampai ada pergantian Dewan Pengawas 3 kali ini membuktikan bahwa kita sangat serius untuk bersama melayani masyarakat Kota Samarinda,” terangnya.

Hasilnya PDAM dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dan perbaikan, sehingga masalah apapun yang terjadi di PDAM mulai air mati, keruh dan sebagainya harus bisa dikomunikasikan dengan masyarakat.

“Melalui Rencana Bisnis PDAM 2020-2024 ini harapannya bisa terlaksana dengan baik. Bahkan Walikota Samarinda Syaharie Jaang tidak bangga kalau PDAM bisa memasukkan PAD tetapi masih banyak keluhan masyarakat tentang permasalahan air PDAM yang tidak mengalir. Bangganya Walikota Samarinda itu ketika pelayanan kepada masyarakat bisa terus ditingkatkan, sehingga kalau ini masuk sebagai PAD bisa menjadi harmonisasi dalam Pemkot Samarinda untuk peningkaan fasilitas yang diperlukan oleh PDAM,” ungkap Sugeng.

Sementara itu Ketua Dewan Pengawas PDAM, Aji Syarif Hidayatullah juga mengatakan memang Kota Samarinda sebagai kota penyangga IKN itu tidak menjadi tujuan kota utama yang rencananya di daerah Penajam dan Kutai Kartanegara tersebut.

“Oleh sebab itu, saya yakin 1,5 juta jiwa yang diprediksi berimigrasi ke Kaltim itu tidak mutlak seluruhnya ke Samarinda, tetapi akan menuju pusatnya IKN dimaksud. Otomatis jaringan bangunan air itu pastinya akan dipikirkan oleh kota baru tersebut,” sebut Aji yang biasa disapa Dayat.

Kota Samarinda lanjut Dayat, meski hanya sebagai kota penyangga diyakini nanti pertumbuhan penduduk juga perekonomiannya akan terus bertambah.

“Memang kalau PNS nya akan berpusat di IKN, tetapi faktor pendukung lainnya seperti pebisnis akan mengikuti dimana perekonomian tersebut akan bergerak. Saya ingin sebagai Dewan pengawas PDAM agar ada data yang real dalam menyusun masterplan, supaya kapasitas yang dibutuhkan bisa dilihat secara real pula. Setelah itu baru kita punya program yang konkret untuk peruntukannya. PDAM harus membuat masterplan seperti ada perencanaan intake baru yang bisa mengambil air dimana saja untuk mengcover daerah mana saja di Kota Samarinda. Ini yang kita bisa jual untuk meminta bantuan sampai ke Pusat,” tegas Dayat yang juga kepala Dinas Kominfo Samarinda ini.

Menurut Dirut PDAM, Nor Wahid Hasyim data-data terus dipegang karena sebagai bahan evaluasi.

“Kualitas air PDAM terus kami jaga. Sebenarnya kami bisa menjalankan 3.000 liter per detik, tetapi sebagian air sungai masuk, makanya kami tidak mau yang seperti itu karena kami komit kualitas terus dijaga. Jadi, kami harus terus kontinyu menjaga kualitas, kwantitas, serta keterjangkauan itu menjadi satu mimpi PDAM,” katanya.

Menurutnya dengan kapasitas IPA yang ada dengan terpaksa mereka lakukan bergiliran untuk membagi air bersih yang merata di Kota Samarinda.

“Memang kapasitas IPA kita rata-rata sudah udzur jadi kondisinya seperti itu. Perbaikan pipa juga kita lakukan meskipun juga ada beberapa kendala. Ada beberapa masalah pelanggan yang umum seperti biasanya 24 jam mengalir sekarang tidak jalan. Karena kita bagi di split ke jalur yang tidak bisa jalan sama sekali. Ada beberapa area yang agak tinggi, tetapi kami terus berusaha memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkas Nor Wahid Hasyim. (KMF5)

Penulis: Afdani —Editor:Doni

Foto-foto diskominfo samarinda

Related Post

It seems we can’t find what you’re looking for. Perhaps searching can help.