Viral Dokter Perempuan Tanpa Busana di Surabaya, Warga Malah Ramai Merekam Bukan Segera Menutupi

Kamis, 18 Juni 2020 | 6:46 am | 24 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
 
 
Kami menyayangkan banyak yang merekam dan bukan segera menutup tubuh beliau. Lalu ada warga yang laporan ke kami. Begitu tahu kami segera ke lokasi bawa selimut dan kain. Sekitar satu jam baru kami bisa membujuk beliau untuk kembali ke rumah yang memang tidak jauh dari lokasi kejadian,” kata Iis.

Suarakaltim.com– Beberapa waktu lalu sempat beredar video yang memperlihatkan seorang perempuan dewasa tanpa busana terlihat duduk di tepi jalan raya di Surabaya.

Video berdurasi 44 detik yang beredar di Twitter itu menyebutkan bahwa sosok perempuan tersebut adalah seorang dokter yang diduga stres karena suami dan anaknya meninggal karena COVID-19.

Setelah  menelusuri lokasi kejadian yang dimaksud, video tersebut direkam di kawasan Surabaya Utara. Perempuan yang diperlihatkan tanpa busana adalah benar seorang dokter beranak satu.

Menurut keterangan dari istri Ketua RT setempat, dokter tersebut berinisial IS. Kejadian tersebut terjadi sekitar 4 hari setelah lebaran Idul Fitri.

“Jadi kata warga tiba-tiba saja ibu tersebut pergi keluar rumah dengan kondisi berpakaian lengkap. Tidak tahu seperti apa ceritanya, tiba-tiba beliau melepas pakaiannya di pinggir jalan hingga jadi perhatian orang,” kata Iis Hidayati pada Basra, Senin (15/6).

CYMERA_20200615_134940.jpg

Saat kejadian berlangsung, seperti video yang diunggah akun @filipus_nove di Twitter, ada banyak pengendara yang berhenti dan merekam kejadian tersebut.

“Kami menyayangkan banyak yang merekam dan bukan segera menutup tubuh beliau. Lalu ada warga yang laporan ke kami. Begitu tahu kami segera ke lokasi bawa selimut dan kain. Sekitar satu jam baru kami bisa membujuk beliau untuk kembali ke rumah yang memang tidak jauh dari lokasi kejadian,” kata Iis.

Iis menyatakan, tidak benar bila IS mengalami depresi karena suami dan anaknya meninggal karena COVID-19.

“Suami dan anaknya ada di rumah. Mereka sehat,” kata Iis.

Saat kejadian pun keluarga IS ada di rumah dan IS tidak menunjukkan gejala yang aneh.

“Ketika membujuk beliau pulang kami ditemani dokter pribadinya ya. Beliau juga sempat diberi obat penenang supaya bisa meredam emosinya,” kata Iis.

Di mata Iis, IS adalah warga yang baik dan ramah pada tetangga sekitar. “Orangnya baik sekali. Kami sampai hari ini tidak bertanya pada pihak keluarga ada apa, karena kami juga tidak mau mencampuri urusan beliau. Kami tahu sudah ada dokter pribadi yang menangani, ya sudah,” kata Iis.

Basra/kumparan

Editor : Sulthan Abiyyurizky

Kronologi Odang Meninggal Mendadak saat Rakaat Kedua Salat di Masjid

Related Post