Seorang Anak di BanjarmasinTusuk Ayah Tiri Hingga Tewas

Sabtu, 5 Oktober 2019 | 6:57 am | 474 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
Perkelahian yang menyebabkan korban tewas dengan luka tusuk Foto : ist

 

 

BANJARMASIN, SUARAKALTIM.COM-Perkelahian berujung maut antara anak dan ayah tiri di Jalan Padat Karya, Komplek Purnama Permai II Jalur 6, Banjarmasin, Jumat (4/10) pukul 10 pagi tadi, akumuasi dari dendam lama pelaku. Menurut informasi, pelaku AR sudah beberapa kali berucap ingin menghabisi Riduan (Duan) 40, ayah tirinya tersebut.

Keterangan yang disampaikan oleh saksi kejadian, Hendri Gunadi mengatakan, korban merupakan ayah tiri dari si pelaku penusukan AR. Menurut Hendri yang berada di lokasi kejadian, berdasarkan keterangan istri pelaku, AR memang sudah mempunyai dendam lama dengan si korban.

“Kata istrinya, si pelaku kalau marah sama ibu kandungnya, pasti pelampiasannya ke ayah tirinya. Dia juga sudah beberapa kali berucap mau menghabisi ayah tirinya,” cerita Hendri.

Awalnya korban dan pelaku sama-sama bertemu di simpang lampu merah Sungai Andai. Kemudian korban dan pelaku datang rumah ke keponakan dari istri korban yang berada di Jalan Padat Karya Komplek Purnama Permai II Jalur 6. Untuk korban sendiri berkediaman di Keruing dan pelaku berdiam di Kelayan.

Sebelum penusukan, sempat terjadi adu mulut antara korban dan pelaku. Istri pelaku pun sempat melerai keduanya. Namun tiba-tiba saja pisau tajam yang telah dipersiapakan AR sejak awal menancap di sisi perut bagian kanan Riduan.

Informasi lainnya mengatakan, duel maut dipicu saat AR hendak meminta uang ke korban. Karena tak diberi, memicu kemarahan pelaku hingga berakhir cekcok mulut dan perkelahian yang menyebabkan korban tewas.  “Pelaku minta uang kepada korban, tapi tidak diberi” kata Pejabat Sementara Panit Patroli Polsekta Banjarmasin Utara, Eko Budi ditemui di RS Ansari Saleh.

Hendri ketika itu sempat ingin membawa korban ke rumah sakit menggunakan motornya. Namun ia tidak berani karena si pelaku masih berada di jarak yang dekat dengannya. Hingga akhirnya pelaku kabur menggunakan motor Scoopy miliknya. Menurut si istri pelaku, suaminya tersebut mungkin saja pergi mengarah ke Keruing.

Saat itu, kondisi korban yang berlumur darah tak dapat segara ditolong. Hal ini dikarenakan tidak ada satu pun alat transportasi yang bisa digunakan untuk mengantak korban. Hendri Gunadi mengatakan, ia sempat mencari lokasi BPK untuk mencari mobil yang bisa ia pinjam tapi pihak BPK tidak memberi tumpangan.

Hal ini wajar ucap Hendri, sebab ia sendiri bukan warga yang tinggal di lokasi penusukan sehingga tentu para BPK tidak akan meminjamkan mobilnya ke sembarang orang. Hendri merupakan Ketua Satuan Komunitas Scout 3 Penjuru, sebuah organisi yang bergerak di bidang pramuka dan sosial. Lokasi sekretariatnya berada di lokasi yang sama dengan lokasi penusukan.

Untungnya ada satu mobil pribadi milik warga sekitar yang bisa digunakan. Korban yang bernama Duan, ditemani istri dan dua warga menggunakan mobil tersebut ke Rumah Sakit Ansari Saleh. Sempat sampai ke Rumah Sakit Ansari Saleh, tapi sayang nyawa korban tidak tertolong lagi.

Sementara Yuli, istri korban mengaku tak mengira kalau anaknya sendiri yang menusuk suaminya. Dikatakan Yuli, sekitar tujuh jam sebelum kejadian, korban membuat status di facebooknya.

Statusnya bertuliskan “Terima kasih atas semuanya, mungkin ini yg terakhir kalinya”.

Yuli tak mengira kalau status yang dibuat suaminya di facebook merupakan firasat, dan meninggalkan dia untuk selama-lamanya.

 

 
 

Related Post