Rizal Ramli : Ada yang Salah dengan Sistem Pemerintahaan Saat Ini

Kamis, 1 Maret 2018 | 5:02 am | 273 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
JAKARTA, SUARAKALTIM.com – Tokoh Perubahan Indonesia Rizal Ramli menilai ada yang salah dengan sistem pemerintahaan saat ini. Salah satu buktinya adalah tidak sedikit pejabat masuk penjara. Mulai dari kalangan eksekutif, maupun legislatif.
 
 

“Korupsi luar biasa. 300 lebih Bupati dari total bupati 350 sudah di dalam penjara. Setengah dari gubernur di dalam penjara. Puluhan anggota DPR di dalam penjara. The system is wrong, not case by case. Ini namanya sistem salah,” ujarnya dalam peluncuran buku ‘Nalar Politik Rente’ di Auditorium Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Rabu malam (28/2).

Menurtnya latarbelakang banyaknya pejabat masuk penjara lantaran sistem pembiayaan politik yang salah. Para politisi seakan dipaksa untuk mencari uang demi biaya politik yang sedemikian mahal.

 

“Korupsi luar biasa. 300 lebih Bupati dari total bupati 350 sudah di dalam penjara. Setengah dari gubernur di dalam penjara. Puluhan anggota DPR di dalam penjara. The system is wrong, not case by case. Ini namanya sistem salah”

Harusnya, lanjut Rizal, semua biaya politik partai ditanggung sepenuhnya oleh negara sebagaimana di negara-negara Eropa seperti Inggris, Jerman dan sebagainya.

“Supaya partai politik hanya memilih kader yang amanah, yang kompeten, enggak sibuk nyari-nyari uang,” jelasnya.

Hitung-hitungan pria yang akrab disapa RR ini, untuk membiayai partai politik, negara harus mengeluarkan uang sebanyak Rp40 triliun. Angka itu kata dia terbilang sangat sedikit jika dibandingkan dengan APBN yang senilai Rp2.400 triliun.

RR yakin bahwa negara ini mampu menganggarkan untuk membiayai. Terlebih, jika ekonomi bangsa ini dikelola dengan baik sebagaimana saat ia menjabat Menko bidang Perekonomian era Presiden ke-4 Abdurahman Wahid.

“Kami ingat waktu saya kabinet Gus Dur ekonomi minus tiga persen. 21 bulan kita naikan menjadi 7,5 persen, dengan hutang yang berkurang. Disamping itu harga beras kita jaga stabil. Setelah itu kita tunjukkan Gus Dur supaya naikin gaji pegawai negeri. Karena begitu gaji pegawai negeri kita naikan dua kali dalam waktu 21 bulan, 95 persen dia belanjakan. Akibatnya ekonomi tumbuh kembali,” uangkapnya.

Lebih lanjut RR mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi jika praktek politik rente sudah tak ada lagi di negeri ini. Untuk itu, menurut dia pemimpin bangsa ini haruslah merupakan seorang yang sangat berani.

“Di republik ini, pemimpin yang tidak berani menghabiskan sistem rente, sudah waktunya kita tidak lagi kita berikan tempat,” pungkasnya. sk-004/rmol

Related Post