JJAKARTA, www.suarakaltim.com– Punya pacar kasar, entah main tangan atau bicara kasar mungkin pernah dialami oleh sebagian orang. Sedikit-dikit, larang untuk pergi ke sana ke mari. Besoknya lagi kalau sedang tidak punya uang, memaksa pacarnya untuk pinjam uang tanpa dikembalikan lagi.
Kok masih bisa ya seseorang bertahan dalam hubungan yang jelas-jelas merugikan?
Dilansir dari detik.com, Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, Psikolog mengatakan banyak perempuan yang merasa ingin menjadi pahlawan, misalnya meyakini bahwa dirinya bisa menenangkan si pacar yang sangat emosional ini.
“Padahal mungkin saja dia juga kena banyak efek buruknya. Banyak juga perempuan yang mengira bahwa itulah bentuk kasih sayang, saat seseorang terus mengikat dirinya, padahal yang namanya sayang itu menghormati, loh,” tambah Psikolog anak dan keluarga dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok.
Melalui pesan singkat, Talissa Carmelia, MPsi, Psikolog dan Linda Setiawati, MPsi, Psikolog dari Personal Growth turut menjelaskan sejumlah hal yang bisa melatarbelakangi seseorang tetap bertahan dalam hubungan percintaan penuh kekerasan. Di antaranya:
1. Rasa cinta: merasa pasangan mencintai dirinya dan tidak ada orang lain yang bisa menyayanginya seperti pasangan.
2. Bingung antara kekerasan dan abuse dengan cinta karena belum memiliki banyak pengalaman menjalin hubungan
3. Keyakinan bahwa ia mampu mengubah sifat pasangannya, padahal biasanya kondisi bisa semakin memburuk
4. Janji dari pasangannya bahwa mereka akan berhenti dan meminta maaf, dan mereka percaya dengan janji tersebut.
5. Rasa takut dan bersalah karena merasa kondisi ini terjadi karena kesalahan mereka.
6. Rasa takut akan disakiti jika meninggalkan pasangannya
7. Rasa takut akan sendirian, sehingga mereka memilih untuk tetap bertahan pada hub toxic, yang penting mereka tidak perlu merasa sendirian.
Perilaku banting dan lempar barang oleh AS, pria di video viral yang tidak terima karena ditilang, bisa menjadi tanda kurangnya kemampuan kontrol emosi dalam dirinya. Dalam video tersebut, terlihat teman wanita AS tidak kuasa mencegah dan hanya bisa berisak dalam tangis.
Mungkin kejadian ini tidak hanya dialami oleh teman wanita AS, tetapi juga beberapa pasangan lain di luar sana. Sebab itu, sebelum berlanjut lebih jauh, baiknya diakhiri saja.
“Kalau ini masih pacaran sih, putusin segera! Tentu saja sebelum memutuskan hubungan, pastikan kita punya orang-orang yang menjaga kita, kita juga tahu bagaimana mengamankan diri,” ujar psikolog perkawinan dan keluarga dari Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, SPsi, MSi, saat dihubungi detikHealth, Jumat (8/2/2019).
Nina, sapaannya, menambahkan jika memiliki pasangan yang menunjukkan sikap cederung kasar dan hubungan tidak diakhiri segera, ada risiko kekerasan dalam pacaran (KDP) berlanjut, dan akan lebih berisiko lagi jika memasuki dunia pernikahan.
“Mengapa harus ada yang jagain kita? Karena ada risiko si pacar nggak terima diputusin, lalu berusaha mendekati, mengancam, bahkan membahayakan kita. Oleh karena itu penting banget untuk memastikan bahwa kita putus tapi tetap aman,” pungkasnya. (Detik.com)