JAKARTA, SUARAKALTIM.COM-Polri akan melakukan uji laboratorium terhadap proyektil peluru yang diduga menembus tubuh mahasiswa Universitas Halu Oleo, Randi ke Belanda dan Australia.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Asep Adi Saputra mengatakan, hal itu dilakukan guna menghasilkan analisa yang komprehensif, profesional, dan netralitas pengsutan pelaku di balik kematian korban.
“Ini upaya kita untuk betul-betul membuktikan dan menguji secara profesional bagaimana peristiwa itu terjadi dan siapa pelakunya,” kata Asep di Mabes Polri, Senin (7/10).
Baca juga : Hindari Kericuhan, Persidangan Tujuh Tersangka Kerusuhan Papua Dipindah Ke Kaltim
Ia berharap peralatan teknologi di dua negara tersebut mampu memberikan hasil kongkret. Pasalnya proyektil peluru ditemukan di sekitaran korban, bukan bersarang di tubuh korban.
Di sisi lain, terkait dengan enam anggota Polda Sulawesi Tenggara yang mengamankan demo Kendari saat ini berstatus terperiksa terkait pelanggaran Standart Operasional Prosedur (SOP).
“Karena jelas-jelas tidak melakukan instruksi pimpinan untuk tidak membawa senjata api dalam pelayanan aksi unras. Terkait hasil pengecekan, nanti tim yang akan sampaikan secara keseluruhan,” jelasnya.
Baca juga : Kasus Kematian Mahasiswa Kendari, Enam Polisi Dibebastugaskan
Saat ini, tim investigasi gabungan Mabes Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap sepuluh orang lebih saksi. Namun ia merasa kesulitan lantaran minimnya saksi yang melihat, mendengar, dan mengetahui secara langsung.
“Saat kejadian tidak ada saksi. Pada saat kejadian itu tidak (ada orang yang) mengetahui kejadian secara langsung,” demikian Asep.
/