Polemik Hari Kasih Sayang Masih Terus Berulang! Lembaga Dakwah Kampus Bogor Tolak Valentine,

Jumat, 15 Februari 2019 | 11:25 am | 863 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

 

 

Penolakan Hari Valentine

FOTO. Aksi penolakan perayaan Valentine yang terjadi di kawasan Tugu Kujang, Kota Bogor pada Rabu (13/2). | www.liputan6.com

Valentine selalu jadi persoalan dari tahun ke tahun

www.suarakaltim.com-Perayaan Valentine yang terjadi tiap tanggal 14 Februari selalu menjadi perdebatan panas di Indonesia. Banyak orang yang ramai-ramai melakukan aksi untuk menolak perayaan Valentine di Indonesia, seperti yang dilakukan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Bogor pada Rabu (13/2) siang.

Bukan hanya di Bogor saja, penolakan perayaan Valentine ini juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Mayoritas penolak menganggap perayaan Valentine bukanlah budaya orang Indonesia karena tidak sesuai dengan ajaran agama.

Polemik perayaan Valentine yang selalu dihiasi dengan gelombang penolakan memang selalu menjadi perdebatan panas tiap tahunnya. Lalu, daerah mana saja ya yang melakukan aksi penolakan perayaan Valentine?

1.

Lembaga Dakwah Kampus Bogor menolak keras perayaan Valentine

Penolakan Hari Valentine

Aksi penolakan Valentine dilakukan Lembaga Dakwah Kampus Bogor karena dianggap tidak sesuai dengan budaya Indonesia. | www.ayobandung.com

Sekitar 100 mahasiswa yang tergabung dalam LDK Bogor melakukan aksi turun ke jalan untuk menolak perayaan Valentine di kawasan Tugu Kujang, Kota Bogor. Mereka menganggap perayaan Valentine bisa mendorong munculnya pergaulan bebas dan aktivitas tidak bermoral.

“MUI juga tahun 2018 sudah mengeluarkan fatwa haram terkait hal ini. Jadi jelas kepada semua umat muslim, khususnya muda-mudi agar tidak ikut merayakannya dengan segala bentuk kegiatan apa pun,” ucap Koordinator Daerah LDK Kota Bogor Rahmat Ilham dilansir dari Liputan6.com, Kamis (14/2).

2.

Dinas Pendidikan Gresik melarang aktivitas Valentine para siswa didik

Penolakan Hari Valentine

Aksi pelajar muslim di Majalengka yang melakukan penolakan perayaan Valentine, Selasa (12/2) lalu. | jabar.kemenag.go.id

Aktivitas perayaan Valentine menjadi salah satu kegiatan yang dilarang di Kabupaten Gresik. Hal ini dibuktikan dengan tindakan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik yang mengirimkan surat edaran ke lembaga pendidikan negeri maupun swasta yang berisi larangan perayaan Valentine.

“Kegiatan itu tidak sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Gresik, yang notabenenya menjadi kabupaten santri,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Mahin dikutip dari BBC Indonesia, Rabu (13/2).

3.

Café dan hotel di Banda Aceh tidak boleh membuat acara Valentine

Penolakan Hari Valentine

Aksi penolakan Valentine di Aceh pada tahun 2018. Pada tahun ini, Walikota Banda Aceh mengeluarkan seruan tertulis pelarangan Valentine. | acehnews.net

Wali Kota Banda Aceh, Aminulah Usman mengeluarkan seruan larangan perayaan Valentine di kota yang juga dikenal sebagai Serambi Mekkah itu. Pemerintah Banda Aceh pun mengerahkan Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (Polisi Syariat Aceh) untuk melakukan sosialisasi di café dan hotel-hotel.

 “Dalam rangka menjaga kesucian Aqidah dan penguatan Pengalaman Syariat Islam maka disampaikan kepada seluruh masyarakat Kota Banda Aceh bahwa Valentine Day bertentangan dengan syariat Islam dan bukan budaya Aceh,” isi seruan Walkot Banda Aceh dilansir dari detik.com, Senin (11/2).

4.

Sikap MUI yang beragam

Penolakan Hari Valentine

Polemik perayaan selalu jadi perbincangan panas di Indonesia. | www.republika.co.id

Namun, tidak semua daerah di Indonesia melakukan pelarangan Valentine di daerahnya. Lembaga fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki beberapa pandangan yang berbeda-beda. Di beberapa daerah seperti Jepara dan Babel, MUI dengan tegas mengeluarkan fatwa haram.

“Jika Valentine itu membawa ketidakbaikan, kerusuhan, melanggar moralitas, pergaulan bebas memang sebaiknya dilarang kalau itu,” ucap Ketua MUI 2018, Kiai H. Maruf Amin dikutip dari Tirto.id, Selasa (13/2/2018).

Tahun ini MUI Pusat memang belum memberikan pernyataan resmi terkait hukum Valentine, namun beberapa MUI daerah sudah memutuskan untuk melakukan pelarangan Valentine karena dianggap tidak sesuai dengan budaya dan syariat Islam di Indonesia.

Polemik perayaan hari kasih sayang ini memang selalu panas ketika tanggal 14 Februari tiba. Kekhawatiran akan mendorong sikap amoral dan munculnya pergaulan bebas memang jauh dari budaya ketimuran Indonesia. Tapi, apa benar perayaan hari kasih sayang mendorong terjadinya perbuatan amoral? (Keepo.me)

Related Post