Pigai : Apakah Kritik Terhadap Presiden Dianggap Fitnah?

Minggu, 24 Maret 2019 | 5:12 pm | 309 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
 

JAKARTA, SUARAKALTIM.COM–Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai menanggapi curahan hati Calon Presiden Petahana Joko Widodo (Jokowi) di Yogyakarta yang mengaku sering difitnah. Pigai meminta Jokowi untuk belajar dari rakyat Papua untuk terus bersabar menghadapi fitnah.

Menurut Pigai selama 4,5 tahun kepemimpinan Jokowi, sejak 2014 kritik terhadap pemerintah oleh masyarakat Papua justru kerap difitnah hingga dipolisikan. “Semua fitnah sudah dipolisikan selama 4,5 tahun, apakah kritik kepada Presiden dianggap fitnah?” tulis Pigai melalui akun twitternya @NataliusPigai2 seperti dikutip Suara.com, Minggu (24/3/2019).

Mantan anggota Komnas HAM itu menambahkan, Jokowi seharusnya belajar dari masyarakat Papua yang disebutnya sering mendapatkan fitnah bahkan kata-kata yang tidak pantas tetapi tidak pernah melawan.

“Barangkali orang Papua ini yang 4,5 tahun bertubi-tubi difitnah dengan kata-kata monyet dan gorila tapi diam seribu bahasa, tanpa melapor polisi. Belajarlah dari Papua, Negarawan Kecil ini,” tambahnya.

Sebelumnya, pada acara Alumni Jogja Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Jokowi dengan berapi-api menegaskan tidak akan tinggal diam lagi jika diserang isu-isu miring terkait pribadinya.

Jokowi mengaku dirinya kerap difitnah selama sekitar 4,5 tahun mulai dari sebagai anggota Partai Komunis Indonesia atau PKI, hingga menjadi antek asing. “Saya sebetulnya sudah diam 4,5 tahun, difitnah-fitnah saya diam, dihujat saya diam, dijelekin saya juga diam, dicela direndahkan saya juga diam, dihujat dihina-hina saya diam. Tapi hari ini di Yogya saya sampaikan saya akan lawan,” ucap Jokowi.

Mendengar hal tersebut, ribuan pendukungnya meminta Jokowi melawan hoaks dan fitnah-fitnah. “Lawan, lawan, lawan,” teriak pendukungnya.

Jokowi pun menegaskan dirinya akan melawan hoaks dan fitnah lantaran bukan untuk dirinya, melainkan untuk bangsa Indonesia. “Ingat sekali lagi akan saya lawan, bukan untuk diri saya, tapi ini untuk negara,” kata Jokowi.

Deklarasi tersebut dihadiri alumni Universitas Gajah Mada yang juga menjabat sebagai menteri yakni Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Kemudian hadir pula seniman Slamet Rahardjo, Andy F Noya, Djaduk Ferianto, puteri Presiden ke 4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid serta anggota Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma’ruf, Pramono Anung.

 

Sumber : Antara/harianyogya

Related Post