Pengacara di Sumsel Diculik Pamen Mabes Polri, Motifnya Dendam Lama

Selasa, 4 September 2018 | 7:55 pm | 299 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
 

www.SUARAKALTIM.com – Ade Saputra, seorang pengacara di Sumatra Selatan diduga diculik seorang perwira menengah dari Mabes Polri berpangkat Komisaris Besar Polisi berinisial HN. Motif penculikan dan penganiayaan diduga karena dendam pribadi.

“Motif dendam lama,” kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI) Sumatra Selatan (Sumsel) Amin Tras di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018 malam.

Namun demikian, Amin yang mendampingi Ade saat membuat laporan di SPKT Polda Sumsel ini mengaku belum mengetahui apa yang melatari dendam HN kepada korban. Yang pasti, kata dia, HN dan korban sudah mengenal satu sama lain.

“Enggak tahu persis kasusnya apa, yang jelas ada dendam lama. Enggak mungkin pamen (perwira menengah) ini enggak kenal korban, mereka sudah kenal. Kalau eggak kenal kan enggak mungkin (ada penculikan),” ujar dia.

Amin mengatakan, Ade Saputra sudah membuat laporan resmi kejadian yang menimpanya. Akibat penganiayaan itu, kata Amin, korban mengalami luka di sekujur tubuhnya.

“Saya masih dampingi korban. Ada luka di leher, tangan, muka, dada. Sudah divisum semua,” katanya.

Atas dugaan penganiayaan dan penculikan ini, Ade Saputra sudah membuat laporan resmi di Polda Sumsel. Laporan Ade diterima Polda Sumsel dengan nomor laporan LPB/660/IIV/2018/SPKT, tertanggal 31 Agustus 2018. Saat membuat laporan, Ade didampingi keluarga dan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kongres Advokat Indonesia (KAI) Sumatra Selatan (Sumsel) Amin Tras.

Menurut Amin, peristiwa penculikan dan penganiayaan yang dialami Ade Saputra terjadi di kawasan Simpang Empat Sukatani Dolog, Jalan Sukatani, Kelurahan Sako, Kecamatan Sako, Palembang, Kamis, 30 Agustus 2018 malam, sekitar pukul 23.30 WIB.

BACA JUGA    

Istri Pengacara Laporkan Kombes HN ke Mabes Polri, Anak Alami Trauma

Awalnya, Ade sedang berada di salah satu kafe. Tiba-tiba ia dijemput HN dengan mengendarai mobil. Amin mengatakan, korban dijemput dengan menggunakan dua mobil dan delapan motor. Dari kafe tersebut, Ade Saputra dibawa ke kawasan Sako dan dianiaya di dalam mobil milik korban.

Melihat Ade Saputra dibawa HN, istri dan keluarganya menaruh curiga. Mereka pun coba mengikuti pelaku dari belakang dengan menggunakan mobil.

Amin mengatakan, Ade berhasil selamat setelah memecahkan pintu kaca mobil dan melompat keluar, hingga akhirnya diselamatkan warga setempat.

“Korban melompat dari mobil. Kebetulan mobil saat itu jalannya agak lamban,” ujarnya. sk-004/kriminologi.id

Related Post