Merasa Dibohongi Usai Deklarasi Jokowi-Ma’ruf Pesantren di Tasikmalaya Balik Dukung Prabowo-Sandi

Jumat, 8 Februari 2019 | 7:21 am | 429 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

FOTO. Pesantren di Tasikmalaya ini Dukung Prabowo-Sandi Usai Deklarasi Jokowi (ist)

 
“Kalau soal insiden yang teriak-teriak Prabowo dan menurunkan spanduk karena kami merasa terjebak. Pasalnya spanduk awal tentang sosialisasi ekonomi syariah tapi mendadak ditutup dengan spanduk dukungan serta pihak keluarga tidak tahu ada deklarasi Jokowi-Maruf”
 

TASIKMALAYA, www.suarakaltim.com– Kejadian unik terjadi di salah satu pesantren di kota Tasikmalaya. Hanya dalam hitungan detik, pesantren tersebut beralih dukungan ke paslon capres-cawapres tertentu.

Pondok Pesantren Sulalatul Huda, Paseh Kota Tasikmalaya, Jawa Barat mendadak beralih dukungan Pilpres 2019. Bagaimana ceritanya?

Awalnya, dilakukan deklarasi ulama se-Kota Tasikmalaya mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin.

Dilansir dari klikapa.com, dalam deklarasi tersebut dipimpin Wagub Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum serta Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, pada Selasa (5/2/2019). Tak hanya itu, pembacaan doa pun dilakukan Pengurus Pesantren Sulalatul Huda, yakni KH Aminudin Bustomi, yang juga Menantu dari Pendiri Pesantren, Almarhum KH Didi Abdul Majid, Ulama terkenal di Kota Tasikmalaya.

Namun usai acara, mendadak salah satu putra Pendiri Pesantren, Silmi Abdussalam yang menyatakan, deklarasi tersebut tidak sesuai rencana. Semula sosialisasi ekonomi syariah tapi praktiknya menjadi deklarasi dukungan.

”Ya kami keberatan kalau acaranya begini. Kami sebagai keluarga sangat keberatan karena kami mendukung Prabowo-Sandi bukan Jokowi-Maruf,” kata dia.

Dia mengatakan, setelah deklarasi tersebut segera dipasang spanduk besar dukungan untuk Prabowo-Sandi, termasuk di dalam pesantren. Dia mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai penegasan bahwa Pondok Pesantren Sulalatul Huda Paseh tidak ke Jokowi-Maruf.

“Kalau soal insiden yang teriak-teriak Prabowo dan menurunkan spanduk karena kami merasa terjebak. Pasalnya spanduk awal tentang sosialisasi ekonomi syariah tapi mendadak ditutup dengan spanduk dukungan serta pihak keluarga tidak tahu ada deklarasi Jokowi-Maruf,” jelas dia.

Silmi mengatakan, wajar kalau keluarga bereaksi karena merasa dibohongi. “Disusunan acara juga tak ada itu deklarasi, yang ada sosialisasi ekonomi syariah”.  sk-022/klikapa.com

Related Post