JAKARTA, SUARAKALTIM.COM– Menkopolhukam Mahfud MD menghadiri standarisasi kompetensi dai di Gedung MUI, Jakarta Pusat, Kamis (5/3). Dalam sambutannya, Mahfud sempat mengkritik berbagai acara keagamaan di berbagai stasiun televisi.
Menurut Mahfud, banyak pengelola televisi yang salah memilih narasumber dalam acara keagamaan mereka. Ia menilai para pengelola televisi asal memilih dai, sehingga banyak pemahaman agama dan bacaan ayat yang salah.
“(Saya) usul kepada Majelis Ulama juga, terutama televisi ya, saya melihat itu pengelola rubrik keagamaan di televisi banyak yang ndak ngerti agama. Sembarang orang disuruh ngomong,” ujar Mahfud dalam sambutannya di lokasi.
BACA JUGA : “Virus” Anies Untuk Jadi Presiden 2024 Lebih Ditakuti daripada Virus Corona
“Kasih judul ini, salah lagi, baca ayat salah, makhrojnya salah,” sambung Mahfud.
Selain itu, Mahfud heran karena pengelola televisi justru memilih orang yang hanya bisa menyampaikan cerita lucu dan mendramatisir masalah untuk mengisi acara keagamaan. Mahfud menilai MUI harus turun tangan agar hal ini tak terulang lagi.
“Saya kira majelis ulama ini dan KPI perlu mengundang televisi agar memilih (dai yang berkompeten). Orang dikarbit hanya karena bisa ngelucu, bisa cerita horor, bisa mendramatisir masalah, lalu dijadikan sebagai dai,” ucap Mahfud.
Mahfud pun menyarankan pihak pengelola televisi agar mau aktif meminta saran kepada MUI untuk mencari tahu mana dai yang berkapasitas dalam mengisi acara keagamaan di televisi.
“Kita usul mari kita ketemu dengan televisi, kita atur lah kita atur. Cari konsultan, konsultan di Majelis Ulama siapa nih yang cocok. Mau cari pelawak, Majelis Ulama juga bisa nyarikan kok. Kiai yang lucu bisa, enggak usah cari sendiri asal ketemu pelawak lalu disuruh, Majelis ulama bisa kok carikan itu,” kata Mahfud. (kp)