www.suarakaltim.com – Luka Modric mengaku kesal dengan kinerja wasit Nestor Pitana. Keputusan penalti di akhir babak pertama membunuh permainan rekan-rekannya di Piala Dunia 2018.
Kedua tim sama-sama memegang satu gol selama 30 menit pertama, usai Mario Mandzukic melakukan gol bunuh diri pada menit 18 dan disamakan oleh Ivan Perisic, 10 menit kemudian.
Sayangnya Perisic kemudian dianggap melakukan handball di kotak penalti sehingga wasit Pitana menunjuk titik putih usai menyaksikan tayangan ulang itu melalui video asisten wasit (VAR).
Antoine Griezmann mampu mengeksekusi dengan baik dan dilanjutkan oleh dua gol Paul Pogba dan Kylian Mbappe setelah turun minum.
Mandzukic sempat menebus kesalahannya dengan memanfaatkan blunder Hugo Lloris tapi skor tidak berubah hingga peluit panjang ditiup.
Berbicara seusai laga, Luka Modric menyesalkan keputusan penalti Nestor Pitana, yang menurutnya membuat permainan Kroasia langsung berakhir.
Gelandang Real Madrid itu menyebut gol pertama Les Bleus seharusnya tidak terjadi andai wasit lebih jeli melihat aksi diving Griezmann.
“Gol kedua [Perancis] menjadi titik balik. Kami kaget [keputusan penalti] itu diberikan karena tendangan bebas yang diberikan wasit [kepada Perancis] untuk gol pertama menurut saya bukan sebuah tendangan bebas,” ucap Modric, seperti dikutip dari talkSPORT.
“Kami bangkit setelah gol pertama dan ketika kami memainkan permainan terbaik, dia [wasit] memberikan penalti dan itu membunuh kami.”
“Saya rasa kami kurang beruntung dengan kekalahan ini. Kami bermain baik dan saya pikir kami tim yang lebih baik tapi terkadang tim yang bermain lebih baik tidak selalu bisa meraih kemenangan.”
“Kami harus berbangga hati dengan bagaimana kami bermain tapi itu tidak cukup untuk menang.”
Luka Modric diganjar hadiah Bola Emas di turnamen Piala Dunia 2018 tapi ia mengaku tidak peduli dengan hadiah itu.
“Memenangi pemain terbaik di turnamen ini bukan hiburan besar sebab pada akhirnya kami kalah,” tambah Modric. “Saya bangga menerima penghargaan ini tapi yang saya inginkan adalah memberikan trofi [Piala Dunia] bagi Kroasia tapi sayangnya itu tidak terjadi.”
sk-10/marvin manson/gilabola.com