Lemari Guru Sekumpul yang Penuh dengan Uang

Senin, 1 Februari 2021 | 6:31 am | 19 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
 
 

MARTAPURA – Kejadian ini penulis dengar ceritanya langsung dari yang mengalami/menyaksikan, yaitu H Rahmat, seorang pengusaha batubara dari Gunung Sambung, Kecamatan Sambung Makmur, Kabupaten Banjar (Kalsel). H Rahmat kebetulan orang yang cukup dekat berhubungan dengan Abah Guru Sekumpul.

Suatu hari H Rahmat yang tengah mengelola tambang batubara, sedang memerlukan dana yang tidak sedikit untuk menambah modal usahanya. Sementara kemampuan finansial perusahaannya masih terbatas. Jalan satu-satunya bagi H Rahmat untuk mendapatkan dana yang cukup banyak itu adalah meminjam dana kepada Bank.

Tak dinyana, tak lama setelah ia bermaksud mengajukan permohonan kredit di bank, tiba-tiba ia ditelepon oleh Abah Guru Sekumpul.

kata Abah Guru:

Rahmat ikam handak meminjam duit di Bank kah? Munnya kurang ambil wadah Abah Haja, berapa ikam perlunya? Jangan bahutang ka Bank lah.”

(Bahasa Indonesia : “Rahmat, kamu mau meminjam duit di Bank..? Apabila kurang, ambil ketempat Abah saja, kamu berapa perlunya..?” ( jangan berhutang pada Bank )

H. Rahmat terkejut bukan kepalang, kerena keinginannya itu sudah lebih dulu di kasyaf oleh Abah Guru Sekumpul. Dia tidak pernah sekalipun bercerita tentang maksudnya pinjam uang di bank itu kepada siapapun, apalagi kepada gurunya, Abah Guru Sekumpul.

Baca Juga :  Kisah Nyata Mantan Pastur Banjarbaru, yang Diislamkan Nabi Khidr, Guru Rosyad & Guru Sekumpul

Apalagi selama ini, H Rahmat tahu, Abah Guru dalam pengajiannya sangat keras menentang praktek riba bank-bank konvensional. Siapapun yang terlibat dalam praktek riiba, dari satpam sampai pimpinan, semua menerima uang haram, ujar Guru Sekumpul. Dan Allah akan menjadikan orang yang terlibat riba sebagai musuhnya.

H.Rahmat hanya bisa bertutur:

Inggih Abah Guru, inggih Abah Guru…

Beberapa Hari kemudian H. Rahmat datang menemui Abah Guru Sekumpul. Abah Guru bertanya:

Rahmat, ikam perlu berapa ..?

(Bahasa Indonesia : “Rahmat, kamu perlunya berapa..?)

Abah Guru lalu membukakan satu persatu lemari yang ada di rumah beliau. Yang membuat H Rahmat terperanjat bukan main adalah pada setiap lemari yang dibuka, semuanya penuh berisi uang, baik di dalam kamar hingga di luar, bahkan sampai ke lemari-lemari di dapur semuanya berisi penuh dengan uang.

Peristiwa ini membuat H Rahmat tidak berani mengambil uang tersebut, selain yang memang diberikan oleh Abah Guru Sekumpul. (ayooha.com)

Sumber : Buku “100 Karamah dan Kemuliaan Abah Guru Sekumpul”
via aulia rahman

Seorang Guru tidak akan pernah membiarkan muridnya terjerumus kedalam dosa…Dikarenakan usaha yang bermula ( modalnya ) haram. Maka tidak akan barokahlah kelak usahanya tersebut.

Foto : Abah Guru Sekumpul. foto istimewa

 

 

 

Related Post