Kalau Prabowo-Sandi Menang, Sistem Ujian Nasional Akan Dihentikan, Digantikan Penelusuran Minat dan Bakat

Minggu, 17 Maret 2019 | 10:27 pm | 375 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tiba untuk mengikuti debat capres putaran ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). Debat itu mengangkat tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial dan budaya. [Antara Foto/Dhemas Reviyanto/pras]

Kami akan meniadakan ujian nasional. Sebagai gantinya, adalah penelusuran minat dan bakat, tuturnya.

 

Suara.com – Cawapres nomor urut 2 Sandiaga Uno membeberkan sejumlah program konkret terkait pendidikan kalau dia dan Capres Prabowo Subianto menang dalam Pilpres 2019.

Dalam pemaparan visi dan misinya pada awal Debat Cawapres 2019, di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (17/3/2019) malam, Sandiaga menuturkan bakal menghentikan sistem ujian nasional.

”Kami akan meniadakan ujian nasional. Sebagai gantinya, adalah penelusuran minat dan bakat,” tuturnya.

 

Tak hanya itu, ia menjelaskan konsep pendidikan yang diusung dirinya dan Prabowo adalah link and match, yakni menyesuaikan pelajaran-pelajaran keilmuan dengan kebutuhan dunia industri.

Sebelumnya Cawapres nomor urut 1 Maruf Amin lebih dulu memaparkan visi dan misi.

“Visi kami adalah Indonesia maju, kuncinya adalah manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia,” kata Maruf Amin.

Ia mengatakan, Jokowi – JK sudah melakukan banyak hal. Tapi kerja belum selesai. “Karena itu kami, Jokowi – Maruf, akan melanjutkan ikhtiar itu untuk membangun dan melindungi bangsa Indonesia.”

Tak hanya itu, kata Maruf Amin, sebagai bentuk konkret kampanye mereka, bakal menerbitkan tiga kartu baru untuk menopang kemajuan pendidikan dan tenagakerja Indonesia.

“Kami akan menerbitkan Kartu Indonesia Pintar khusus mahasiswa, Kartu Prakerja, dan Kartu Sembako.”

Dalam debat, Maruf Amin dan Sandiaga Uno bakal beradu gagasan mengenai pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan sosial kebudayaan.

Debat akan dipandu dua moderator yakni Alfito Deannova dan Putri Ayuningtyas.

BACA JUGA :

 

Related Post