Suara Kaltim Online – BULAN suci Ramadan 1441 Hijriah tinggal menghitung hari. Kementerian Agama Republik Indonesia pun akan menggelar sidang isbat penentuan hari raya Idul Fitri pada Jumat 22 Mei. Di waktu tersebutlah ditentukan “Hari Kemenangan” umat Islam.
Masyarakat Indonesia dan seluruh dunia pun dipastikan menyambut hari Lebaran ini dengan sukacita. Namun, disarankan tetap mengikuti protokol kesehatan di tengah mewabahnya virus corona (covid-19).
Kemudian dalam merayakan Idul Fitri terdapat sejumlah tuntunan dan sunah yang diajarkan. Salah satunya perihal pengucapan selamat Idul Fitri.
Mengutip dari sejumlah sumber, Selasa (19/5/2020), dalam berbagai riwayat disebutkan para sahabat Nabi biasa mengucapkan selamat hari raya kepada sesama dengan ucapan “Taqobbalallahu minna wa minkum” yang artinya ‘Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian’.
Al Hafiz Ibnu Hajar mengatakan, “Dari Jubair bin Nufair; beliau mengatakan, ‘Dahulu apabila para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam saling bertemu pada hari raya, mereka saling mengucapkan, ‘Taqabbalallahu minna wa minkum’.” (Sanadnya hasan; Kitab Fathul Bari, 2:446).
Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Tidak mengapa (artinya: boleh-boleh saja) satu sama lain di hari raya Ied mengucapkan: Taqobbalallahu minna wa minka.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, “Adapun tentang ucapan selamat ketika hari Ied seperti sebagian orang mengatakan pada yang lainnya ketika berjumpa setelah Sholat Id, “Taqobbalallahu minna wa minkum wa ahaalallahu ‘alaika” dan semacamnya, maka seperti ini telah diriwayatkan oleh beberapa sahabat Nabi.
Mereka biasa mengucapkan semacam itu dan para imam juga memberikan keringanan dalam melakukan hal ini sebagaimana Imam Ahmad dan lainnya. Akan tetapi, Imam Ahmad mengatakan, “Aku tidak mau mendahului mengucapkan selamat hari raya pada seorang pun. Namun kalau ada yang mengucapkan selamat padaku, aku akan membalasnya.”
(han/okezone)