Didemo FPI, Pimred Majalah Tempo Minta Maaf, Kerja Jurnalistik Ada Doifnya

Jumat, 16 Maret 2018 | 8:37 pm | 354 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
Pemred Tempo meminta maaf kepada demonstran FPI atas dimuatnya karikatur yang dianggap menghina Rizieq Shihab.
 
 

JAKARTA, SUARAKALTIM.com – Pimpinan Redaksi Majalah Tempo, Arif Zulkifli menemui demonstran Front Pembela Islam (FPI) di halaman kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (16/3/2018).

Pria yang akrab disapa Azul ini menaiki mobil komando demonstran dan menjelaskan mengenai karikatur Majalah Tempo yang dianggap menghina Ketua DPP FPI Rizieq Shihab.

“Kerja-kerja jurnalistik ada doif-nya (lemahnya),” kata Azul pada para demonstran.

Kurang lebih seribu orang demonstran merespons ucapan Azul dengan teriakan protes dan takbir. Mereka menuntutnya meminta maaf di hadapan publik atas karikatur Majalah Tempo.

Azul sempat terdiam sejenak setelah menyampaikan penjelasannya, sementara suara demonstran semakin gaduh. Suasana pun sempat memanas sebelum akhirnya ditenangkan oleh pihak kepolisian.

Pada akhirnya secara terbuka Azul mewakili Tempo meminta maaf kepada para demonstran atas karikatur yang dimuat di Majalah Tempo.

“Kalau karikatur Majalah Tempo membuat ketergangguan, kami meminta maaf,” kata Azul.

Sebelumnya, Sekjen FPI DKI Jakarta Novel Bamukmin, Sekjen Persatuan Alumni 212 Bernard Abdul Jabar, tokoh FPI dan 212 lainnya melakukan pertemuan dengan pimpinan Tempo yang diwakili oleh Pimpinan Redaksi Majalah Tempo, Arief Zulkifli dan Pimpinan Redaksi Koran Tempo, Budi Setiyarso. 

“Kami hadir di tempat ini karena bukan hanya sekali ini saja Tempo membuat karikatur yang membuat masyarakat Islam resah,” kata Bernard. 

Bernard menyatakan pihaknya sangat sakit hati dengan karikatur yang dimuat Majalah Tempo. Menurutnya, karikatur tersebut telah jelas-jelas menghina Rizieq. 

“Saya yakin Anda sekalian orang Islam dan tertekan dengan pekerjaan, Anda punya bos dan ada orang yang mengatur Anda, tapi mbok ya jangan begitu,” kata Bernard. 

Sementara, kepolisian sektor Kebayoran Lama melakukan penjagaan terhadap massa aksi. Terlihat dua mobil water canon dan sejumlah personel polisi bersiaga di halaman kantor Tempo. 

Ada pun karikatur yang diprotes oleh FPI memuat gambar seorang pria berjubah putih yang tak terlihat wajahnya dan wanita seorang wanita berbaju merah. Keduanya terlihat sedang berbincang sambil berhadapan.

“Maaf saya tidak jadi pulang,” kata si pria. 

“Yang kamu lakukan itu JAHAT,” kata si wanita. 

Karikatur ini dianggap FPI menghina Rizieq yang batal pulang ke Indonesia dari Arab Saudi beberapa waktu lalu.

 
 
TIDAK TERIMA HABIB DIHINA
 
Seperti diketahui Front Pembela Islam (FPI) melakukan demonstrasi di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (16/3/2018) untuk memprotes karikatur yang dianggap menghina Ketua DPP FPI, Rizieq Shihab.
Dari pantauan di lokasi, sekitar seribu massa aksi memenuhi halaman kantor Tempo. Mereka terus meneriakkan protes terhadap redaksi Tempo atas karikatur yang dianggap menghina Rizieq. 
Menurut Fauzan, salah satu massa aksi, massa mulai berkumpul di kantor Tempo sekitar pukul 2 siang. Sebelumnya, mereka melakukan long march dari kantor DPP FPI di Petamburan, Jakarta Barat. 
“Tidak terima habib [Rizieq] dihina. Tempo harus ditutup,” kata Fauzan pada Tirto. 
Pemimpin demonstrasi ini adalah Sekjen FPI DKI Jakarta, Novel Bamukmin dan Sekjen Persatuan Alumni 212, Bernard Abdul Jabar. Keduanya bersama tokoh FPI dan 212 lainnya kini sedang melakukan pertemuan dengan pemimpin Tempo yang diwakili oleh Pimpinan Redaksi Majalah Tempo, Arief Zulkifli dan Pimpinan Redaksi Koran Tempo, Budi Setiyarso. 
“Kami hadir di tempat ini karena bukan hanya sekali ini saja Tempo membuat karikatur yang membuat masyarakat Islam resah,” kata Bernard. 
Bernard menyatakan pihaknya sangat sakit hati dengan karikatur yang dimuat Majalah Tempo. Menurutnya, karikatur tersebut telah jelas-jelas menghina Rizieq. 
“Saya yakin Anda sekalian orang Islam dan tertekan dengan pekerjaan, Anda punya bos dan ada orang yang mengatur Anda, tapi mbok ya jangan begitu,” kata Bernard. 
Sampai saat ini mediasi masih terus berlanjut dan massa aksi terus meneriakkan protes di halaman kantor Tempo. 
Sementara, kepolisian sektor Kebayoran Lama melakukan penjagaan terhadap massa aksi. Terlihat dua mobil water canon dan sejumlah personel polisi bersiaga di halaman kantor Tempo. 
 
 
sk-001-tirto.id

Related Post