Alasan Ramai-Ramai Tinggalkan Whatsapp

Senin, 11 Januari 2021 | 7:21 am | 20 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
 

 

Suara Kaltim  – Tidak sedikit yang berpendapat bahwa keamanan dan privasi bukanlah hal prioritas. Mungkin Anda termasuk salah satunya. Hari ini data adalah aset atau kapital yang bisa mendatangkan profit. Fasilitas teknologi , baik itu email, apps, atau sekedar akun sosial media yang kita nikmati saat ini sebetulnya telah kita bayar dengan data pribadi kita sendiri.

Satu saat nanti, jangan lah heran, kalau ada orang lain atau bahkan mesin dapat mengenali diri kita melebihi diri kita sendiri. Dengan teknologi hari ini, hal tersebut sangat lah mungkin. Sebuah konsekuensi dari pilihan masing-masing. Apapun, kita bebas memilih, sepaket dengan segala konsekuensinya, termasuk yang belum Anda ketahui.

Baru-baru ini, Whatsapp yang sudah dimiliki oleh Facebook, mengirimkan ultimatum kepada seluruh penggunanya, yaitu untuk menyetujui “term and conditions” (syarat dan ketentuan) yang baru hingga batas waktu 8 Februari 2021. Jika Anda masih menggunakan Whatsapp melebihi tanggal itu, artinya setuju.

Nah, sebetulnya apa sih perubahan yang baru itu?

Mari kita lihat jawabannya pihak Whatsapp:

Informasi apa yang WhatsApp bagikan dengan Perusahaan-Perusahaan Facebook?

Saat ini WhatsApp membagikan kategori informasi tertentu dengan Perusahaan-Perusahaan Facebook. Informasi yang kami bagikan dengan Perusahaan Facebook lainnya mencakup informasi pendaftaran akun Anda (seperti nomor telepon Anda), data transaksi, informasi yang terkait dengan layanan, informasi mengenai cara Anda berinteraksi dengan pengguna lain (termasuk bisnis) ketika menggunakan Layanan kami, informasi perangkat seluler, alamat IP Anda, dan mungkin termasuk informasi lain yang disebutkan di bagian ‘Informasi yang Kami Kumpulkan’ dalam Kebijakan Privasi, atau informasi yang didapatkan dengan pemberitahuan kepada Anda, atau berdasarkan persetujuan Anda.

Sumber: https://faq.whatsapp.com/general/security-and-privacy/what-information-does-whatsapp-share-with-the-facebook-companies/?lang=id

Alasan tidak lagi mau pakai Whatsapp:

Data pibadi dan privasi itu penting

  • Sejak Whatsapp diakusisi Facebook, sebetulnya selesai sudah jaminan privasi Anda. Apalagi Facebook pernah “tersandung” kasus / skandal Cambridge Analytica. Personal data para pengguna Facebook bocor dan digunakan untuk tujuan politik.
  • Metadata yang terbuka: Dengan siapa kita komunikasi (chat, audio, video), kapan, berapa lama, dimana, ikut group apa saja. Data itu dapat dibaca dan diolah sesuai tujuan tertentu. Kemudian bisa diperoleh dengan siapa kita tinggal, jaringan pertemanan dan bagaimana hubungan kita, dapat dianalisa dengan baik.
  • Data Anda disimpan di Facebook yang juga bisa diakses oleh pihak ketiga pada kondisi tertentu. Misalnya app atau game tertentu di Facebook. Skandal Cambridge Analytica adalah contoh nyata.
  • Termasuk seluruh daftar kontak Anda yang dapat diakses dan dibaca oleh Whatsapp. Apa salah mereka, bahkan mungkin mereka tidak pernah punya Whatsapp atau akun sosial media, hanya karena kita acuh terhadap data privasi, seluruh nomor telefon teman Anda yang tersimpan menjadi aset Facebook.
  • Data yang telah diolah tersebut juga bisa tahu kesenangan kita, orientasi agama, seksual dan politik. Seperti saya tulis sebelumnya, mesin bisa lebih baik mengenal Anda dari pada diri Anda sendiri.

Keamanan

Tahun 2019 saja ada 9 kasus security. 3 diantaranya cukup serius. Smartphone Anda dapat dengan mudah di-hack hanya dengan sebuah panggilan telpon via Whatsapp, baik diangkat atau tidak. Kemudian, dengan mengirim sebuah gambar atau video melalui pesan Whatsapp, hacker dapat menjalankan kodenya secara remote di smartphone Anda. Salah satu korbannya adalah Jeff Bezos, CEO Amazon.

Hari ini, nomor mobile Anda sudah seperti identitas Anda. Semua melekat di sana: Email account, banking account. Tidak mudah untuk mengubah nomor tersebut. Jika Anda kehilangan nomor itu atau dibajak untuk tujuan tertentu, Anda sendiri yang dapat mengukur sejauh dan sebanyak apa risiko yang akan Anda alami.

Mengapa Memilih Signal?

Di luar sana banyak pilihan alternatif lain. Tapi faktor yang cukup menentukan biasanya adalah seberapa banyak user mereka, apakah kontak dan teman-teman kita juga menggunakannya.

Salah satu pilihan adalah Telegram, tapi sayang telegram hanya memiliki end-to-end encryption pada chat rahasia saja. Artinya, ada peluang Anda disadap. Ah, ngga penting, saya bukan orang penting, hanya rakyat biasa. Sekali lagi, Anda bebas memilih 🙂

Yang menarik adalah Signal. Messenger ini paling direkomendasikan oleh Snowden dan pakar IT Security, karena keamanan dan data privasinya yang teruji. Signal menggunakan teknologi keamanan “state of the art” atau termutakhir.

Signal itu open source, artinya dapat oleh periksa siapa saja dan telah di-audit oleh berbagai akademisi, pakar di bidangnya. Tidak ada yang disembunyikan. Anda sendiri bisa meneliti apakah Signal memiliki backdoor (pintu rahasia) yang digunakan pihak tertentu untuk mengakses data Anda. Signal bisa di-host di server Anda sendiri. End-to-end encryption sudah wajib dan standard, termasuk untuk group chat.

Dan yang terpenting, diantara semua Messenger, Signal adalah yang paling sedikit menggunakan data pribadi Anda. Itu pun dipastikan tidak dijual atau diberikan kepada pihak ketiga. Karena Signal “hidup” bukan dari Iklan atau jualan data, ia open source, hanya dibiayai dari donasi.

Semoga tulisan ini tidak membuat Anda panik, tapi cukup membangunkan awareness (kesadaran) kita akan urgensi sebuah privasi beserta efek jangka panjangnya. Bukan hanya untuk diri kita sendiri, melainkan juga untuk orang terdekat dan mereka yang kita sayangi. (kmp)

 

Related Post