link ISLAM

                                                                     
Cara Mengundang Pertolongan Allah ala Siti Hajar

  Kuncinya adalah totalitas dalam berikhtiar. Istilah kekiniannya, sampai tetes darah penghabisan   | SEBAGAI seorang beriman; Siapa yang tidak mau ditolong Allah? Semua pasti mengharapkan itu. Bahkan, di setiap rakaat sholat, kita selalu mengiba pertolongan-Nya, dengan terus membaca; “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.” Yang artinya; Hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan. Pertanyaannya; Apa yang harus

Tenangnya Hati Karena Ingat Akhirat

  Gundahlah jika tak punya amal, sehingga harta di tangan tak sempat membuat hati sombong. Baca Juga :   Tenangnya Hati Karena Ingat Akhirat   Boikot Umat Islam terhadap China Dapat Akhiri Kamp Kosentrasi Muslim Uighur   SIFAT dunia adalah fana, gemerlapnya bukan sumber ketenangan, banyaknya bukan pondasi kebahagiaan. Dunia, segala sisinya adalah kekeruhan, kecuali digunakan

Sehatnya Akal dan Terangnya Hati

Tanpa akal, hati tidak bisa mencukupi hidup. Tanpa hati, akal sering membuat kerusakan     AKAL di dalam Islam menurut M. Natsir dalam bukunya Capita Selecta, memiliki kedudukan yang mulia dan dimuliakan. Karena itu, Islam adalah agama yang senantiasa membimbing akal manusia tetap di dalam keseimbangan dan kebenaran. Terhadap orang-orang kafir, Al-Qur’an berulang kali menentang

Boikot Umat Islam terhadap China Dapat Akhiri Kamp Kosentrasi Muslim Uighur

  Melarang Islam, menghancurkan masjid, membuat kamp konsentrasi adalah cara jahat Beijing, membuat 12 juta Muslim hilang di Xinjiang   | FAKTA bahwa tidak ada satupun kepala negara mayoritas Muslim yang sering atau bahkan pernah membicarakan genosida budaya China di Xinjiang, yang merupakan penindasan berskala besar terhadap minoritas agama sejak Holocaust, menyebabkan umat Islam bertanya-tanya apa

Kisah Abu Sufyan, Sahabat Nabi Muhammad, Ketua Pemuda di Surga

Abu Sufyan  merupakan sepupu Rasulullah SAW. Ayahnya, Harits bin Abdul Muthalib adalah saudara Abdullah, yakni ayah dari Nabi Muhammad. Hubungan keduanya semakin erat sebagai saudara sepersusuan yang disusui oleh Halimah Sa’diyah secara bersamaan. Mereka menjadi sahabat bermain yang saling menyayangi satu sama lain. Oleh karena hubungan yang sangat erat tersebut, mayoritas orang menyangka ialah yang

Brigade 08 Laporkan Penyebar Video Ustadz Abdul Somad Terkait Salib

    SUARAKALTIM.COM -Dikawal puluhan petugas kepolisian, umat Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) menyampaikan aspirasinya membela Ustaz Abdul Somad (UAS), di depan pintu masuk Mapolda Riau, Jumat (30/8/2019). Dalam orasinya salah satu peserta, Khalid Tobing menyampaikan maksud dan kedatangan pihaknya ke Mapolda Riau sebagai perpanjangan tangan Polri di daerah untuk menuntut sebuah

Kisah ‘Napoleon Masyumi’ dan Terali Besi

  KH. Isa Anshary jatuh sakit. Kondisi cukup parah, namun masih dihadapkan dengan brirokasi penjara yang rumit Baca Juga :  Hamid Algadri dan Sumbangsih Keturunan Arab pada NKRI Logika Jenaka Tuan A. Hassan Perenungan Syair ‘Kemerdekaan’ A. Hassan     |DALAM buku “Kenang-Kenangan di Belakang Terali Besi di Zaman Orla” (1967: 68), dikisahkan oleh Yunan

Hamid Algadri dan Sumbangsih Keturunan Arab pada NKRI

  Peran dari keturunan Arab bagi negeri ini tidaklah kecil. Maka tidak relevan jika ada yang menyudutkan keturunan Arab   Baca :  Perenungan Syair ‘Kemerdekaan’ A. Hassan Logika Jenaka Tuan A. Hassan      | HAMID Algadri (1912-1998), tokoh muslim keturunan Arab  kelahiran Pasuruan. Kiprah dan sumbangsih dalam gelanggang perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Logika Jenaka Tuan A. Hassan

A Hassan Guru Utama Persis   Tamar Djaja menilai A Hassan bagaikan singa dalam tulisan, dan laksana domba dalam pergaulan   Baca :  Perenungan Syair ‘Kemerdekaan’ A. Hassan SISI lain yang jarang diketahui dari sosok A. Hassan adalah kejenakaannya dalam berlogika. Beliau adalah pribadi yang humoris dan suka berkelakar. Terkait hal ini, beliau pernah menulis

Perenungan Syair ‘Kemerdekaan’ A. Hassan

“Djiwa kita di tangan mereka” sebagai gambaran bahwa kemerdekaan tidak sepenuhnya diperoleh. Secara lahiriah seolah merdeka, pada hakikatnya masih belum merdeka   Oleh: Mahmud Budi Setiawan SUARAKALTIM.COM | MENJELANG momen peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-74, saya tertarik merenungi bait-bait syair Tuan A. Hassan dalam buku “Sya’ir; Matjam-matjam Petundjuk dan Nashiehat” (Bangil, 1953). Pada kaca (halaman) 20,