SUARAKALTIM.COM -Dikawal puluhan petugas kepolisian, umat Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) menyampaikan aspirasinya membela Ustaz Abdul Somad (UAS), di depan pintu masuk Mapolda Riau, Jumat (30/8/2019). Dalam orasinya salah satu peserta, Khalid Tobing menyampaikan maksud dan kedatangan pihaknya ke Mapolda Riau sebagai perpanjangan tangan Polri di daerah untuk menuntut sebuah
ISLAM
KH. Isa Anshary jatuh sakit. Kondisi cukup parah, namun masih dihadapkan dengan brirokasi penjara yang rumit Baca Juga : Hamid Algadri dan Sumbangsih Keturunan Arab pada NKRI Logika Jenaka Tuan A. Hassan Perenungan Syair ‘Kemerdekaan’ A. Hassan |DALAM buku “Kenang-Kenangan di Belakang Terali Besi di Zaman Orla” (1967: 68), dikisahkan oleh Yunan
Peran dari keturunan Arab bagi negeri ini tidaklah kecil. Maka tidak relevan jika ada yang menyudutkan keturunan Arab Baca : Perenungan Syair ‘Kemerdekaan’ A. Hassan Logika Jenaka Tuan A. Hassan | HAMID Algadri (1912-1998), tokoh muslim keturunan Arab kelahiran Pasuruan. Kiprah dan sumbangsih dalam gelanggang perjuangan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
A Hassan Guru Utama Persis Tamar Djaja menilai A Hassan bagaikan singa dalam tulisan, dan laksana domba dalam pergaulan Baca : Perenungan Syair ‘Kemerdekaan’ A. Hassan SISI lain yang jarang diketahui dari sosok A. Hassan adalah kejenakaannya dalam berlogika. Beliau adalah pribadi yang humoris dan suka berkelakar. Terkait hal ini, beliau pernah menulis
“Djiwa kita di tangan mereka” sebagai gambaran bahwa kemerdekaan tidak sepenuhnya diperoleh. Secara lahiriah seolah merdeka, pada hakikatnya masih belum merdeka Oleh: Mahmud Budi Setiawan SUARAKALTIM.COM | MENJELANG momen peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-74, saya tertarik merenungi bait-bait syair Tuan A. Hassan dalam buku “Sya’ir; Matjam-matjam Petundjuk dan Nashiehat” (Bangil, 1953). Pada kaca (halaman) 20,
Rasulullah SAW tak pernah membuat pelanggannya mengeluh. JAKARTA, SUARAKALTIM.COM— Adalah sebuah fakta sejarah bahwa Rasulullah SAW tak sekadar mempraktikkan perdagangan yang adil dan jujur, namun juga meletakkan prinsip-prinsip mendasar aplikasinya dalam hubungan dagang. Ia tidak pernah membiarkan pelanggannya mengeluh. Ia selalu menepati janji dan mengantarkan barang-barang yang kualitasnya telah disepakati secara tepat waktu.Tak ada
Berita Lainnya : Soal Ceramah Salip, Utadz Abdul Somad : “Kalau Saya Minta Maaf Berarti Ayat Itu Perlu Dibuang, Nauzubillah” Ternyata FPI Malang Pasang Badan Lindungi Mahasiswa Papua SUARAKALTIM.COM-Ustaz Abdul Somad sedang menjadi sorotan karena video ceramah yang menjawab pertanyaan soal hukum melihat salib. Gara-gara tersebarnya jawaban dalam video tersebut, Ustaz Abdul Somad dilaporkan
Baca Juga : Akun Katolik: Umat Kristen Akui Ustaz Abdul Somad Itu Cerdas “Kalau saya perlu minta maaf berarti ayat itu perlu dibuang, nauzubillah,” imbuhnya. Ustaz Abdul Somad Di MUI (Dream.co.id/Deki Prayoga) Ustaz Somad punya alasan atas ceramah tersebut. SUARAKALTIM.COM– Ustaz Abdul Somad memenuhi undangan Majelis Ulama Indonesia untuk menjelaskan ceramah salib yang tengah viral
SUARAKALTIM.COM–Ustaz Abdul Somad alias UAS menolak untuk meminta maaf soal ceramahnya yang diperbincangkan belakangan ini tentang pandangan Islam terhadap salib. Ia mengutip Surah Al-Maidah untuk menegaskan keyakinannya. UAS mengatakan ceramah tersebut disampaikan saat menjawab pertanyaan jamaah, bukan tema utama di pengajian tersebut. Kemudian ceramah itu juga disampaikan dalam kajian komunitas Islam di Masjid Agung
SUARAKALTIM.COM– “Buat apa sholat kalau masih maksiat?” Selorohan macam itu pasti pernah kita dengar di sekitar lingkungan kita. Apa benar sholat kita tak membekas ke perilaku kita? Lalu apa yang salah dengan sholat kita? Sahabat Rasulullah SAW., Umar bin Khattab pernah menyebarkan sebuah pesan kepada kaum muslimin tentang shalat. Iya, tentang kewajiban bagi seorang