Pilkada 2018

                                                                     
Pilkada Tapin, HM Arifin Arpan dan H Syafuddin Noor Kalahkan Kotak Kosong

Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tapin HM Arifin Arpan dan H Syafuddin Noor sedang mempehatika peraihan suara pada Pilkada 2018. (Antaranews Kalsel/foto/Muhammad Husien Asyari)   Dari data sementara yang kami dapat dari tim relawan di 446 TPS, untuk yang bergambar sebanyak 85.723 untuk yang bergambar, dan 20.145 suara untuk kotak kosong   RANTAU, SUARAKALTIM.com– 

Pilkada Serentak: Para ‘Pemenang’, Hal Unik dan Masalah Berbagai Daerah

www.suarakaltim.com-Pemilihan kepala daerah (pilkada) di 171 daerah di Indonesia telah berlangsung, Rabu (27/06). Hasil hitung cepat pun sudah dikeluarkan sejumlah lembaga survei. Hasil hitung cepat pun juga memberikan gambaran siapa calon pimpinan daerah yang menang di sejumlah wilayah dengan penduduk besar. Dalam pemilihan gubernur-wakil gubernur, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah menang di Sumatera Utara mengalahkan pasangan Djarot

Gara-gara Ini,  Simpatisan PDIP-Golkar  di PPU  Pindah Mendukung Paslon yang Ini

  PENAJAM, SUARAKALTIM.com–  Gara-gara tidak tegas, tidak  memiliki keberanian dan tidak mampu melanjutkan proyek jembatan tol laut yang menghubungkan Penajam Paser Utara (PPU) dan Balikpapan,  sejumlah pendukung paslon 2, yang umumnya simpatisan PDIP dan Partai Golkar di PPU beralih mendukung ke pasangan calon (paslon) nomor 1, H. Mustaqim MZ dan Sofyan Nur. Simpatisan yang bukan kader

Mengenal Dua Petarung Pilkada 2018 dengan Kekayaan Minus

SUARAKALTIM.com – Punya kekayaan minus alias lebih banyak utangnya daripada aset, dua orang ini tetap pede maju di pilkada 2018. Sudah bukan rahasia lagi bahwa biaya politik di Indonesia sangat mahal. Politik uang dari hulu sampai hilir, dari soal uang mahar ke parpol sampai biaya kampanye serta amplop yang biasanya akan dibagikan kepada masyarakat pemilih,

Pilkada 2018: Selamat Datang Koruptor

SUARAKALTIM.com- Di penghujung bulan Februari ini, Rabu dini hari (28/2/2018), kembali KPK melakukan operasi tangkap tangan untuk yang kelima kalinya terhadap kepala daerah yang berlaku lancung melakukan korupsi.  KPK mencokok wali kota termuda Indonesia, Adriatma Dwi Putra atau yang sering dipanggil dengan sebutan ADP. Dia ditangkap KPK bersama dengan sejumlah orang lainnya, termasuk ayahnya sendiri