Nabi

                                                                     
Cara Nabi Memanfaatkan Waktu Muda

Nabi memanfaatkan masa mudanya menggembala, berbisnis, pengalaman militer dan diplomatik, peduli sosial, dan selalu mendekat pada Sang Khaliq   BACA PULA : Menyibak Hikmah Masa Kecil Rasulullah Ini Doa Rasulullah Saat Sholat Tahajjud Cara Rasulullah Agar Sahabatnya Tidak Meminta-minta Ketika Rasulullah SAW Berpolitik di Masjid Cara Rasulullah Melindungi Non-Muslim Belajar dari Kegiatan Harian Rasulullah Muhammad

Kesetiaan Rasulullah pada Khadijah Patut Ditiru

  Rumah tangga yang dibangun bersama Khadijah adalah rumah tangga yang dipenuhi dengan perjuangan dan pengorbanan.   CARA Rasulullah ﷺ berumah tangga sangat penuh keteladanan. Sejak pertama kali membina keluarga, beliau berinteraksi dengan akhlak mulia dan kepedulian sosial pada istrinya. Tak mengherankan, saat Rasulullah ﷺ khawatir dengan kondisi dirinya pasca menerima wahyu, Khadijah sebagai istri shalihah

Begini Romantisnya Nabi bersama Para Istrinya

  UNTUK membangun keharmonisan rumah tangga, ada saja hal unik yang dilakukan oleh Rasulullah ﷺ. Di antara yang beliau lakukan adalah: membuat nama kesayangan untuk istri. Dalam beberapa riwayat, beliau ﷺ memanggil Aisyah dengan panggilan sayang: `Āisy (HR. Bukhari, Muslim) dan Humairā` (HR. Baihaqi, Thabrani). Maka sangat dimaklumi jika kisah-kisah beliau bersama Aisyah penuh dengan romantika

Beginilah Interaksi Rasulullah Bersama Keluarga

  Rasulullah ﷺ –yang akhlaqnya digambarkan Aisyah seperti al-Qur`an—interaksi dengan sanak keluarga telah dilakukan dengan sangat baik   KETELADAN dalam berinteraksi dengan sanak keluarga dicontohkan dengan sangat baik oleh Rasulullah ﷺ. Dalam sejarah kehidupan beliau ﷺ, hubungan baik beliau bukan saja berhenti pada istri dan anaknya, bahkan kepada sanak keluarganya pun juga sangat perhatian. Pada contoh

Menyibak Hikmah Masa Kecil Rasulullah

  Kehidupan Nabi Muhammad ﷺ di masa kecil dalam perkampungan Bani Sa`ad, membuatnya akrab dengan alam   SEBELUM kelahirannya, dunia di ambang kehancuran. Allah Subhanahu wata’ala  sendiri –sebagaimana hadits riwayat Muslim- sampai memurkai mayoritas penduduk bumi kala itu. Hanya segelintir kecil orang yang membawa cahaya. Namun, laksana kunang-kunang di tengah pekatnya malam. Mereka ada, tapi tidak