Wahai Allah bersihkanlah hatiku dari nifaq, (bersihkanlah) amalku dari riya, (bersihkanlah) lisanku dari dusta, (bersihkanlah) mataku dari pengkhianatan” Ilustrasi. BACAAN LAINNYA : HIKMAH : Ketika Nuruddin Zanki Menyebut Dirinya “Anjing” HIKMAH : Para Khalifah dan Penghormatannya pada Guru HIKMAH : Mulazamah Guru Selama Dua Puluh Tahun! Ambil HIKMAH :Memaafkan Sebelum Bantah Kesalahan Hikmah :
SYEIKH ALI AL KHAWWAS adalah ulama sufi yang tidak hanya memperhatikan interaksi dengan manusia, namun interkasi dengan hewan pun amat diperhatikan. Syeikh Ali Al Khawwas sering mencari-cari lubang semut di rumahnya dan menaruh remah-remah roti di depannya. Sautu saat Syeikh Ali Al Khawwas berkata mengenai perbuatannya itu,”Semut jika ia lapar, maka ia terpaksa keluar dari
SYEIKH SYU’AIB seorang ulama dan kahtib masjid Al Azhar mengisahkan bahwa suatu saat ia mengunjungi Imam As Suyuthi saat beliau hendak wafat dan meminta kepadanya untuk memafkan mereka yang mendzaliminya. Imam As Suyuthi pun menjawab,”Aku sudah memaafkan mereka semua sejak kedzaliman itu menimpaku. Adapun aku menampakkan permusuhan terhadap mereka dengan menulis sanggahan-sanggahan agar mereka tidak melakukan
Terkait Rahasia Tidur Miring ke Kanan Anjuran Rasulullah Muhammad ﷺ Kesetiaan Rasulullah pada Khadijah Patut Ditiru Belajar dari Kegiatan Harian Rasulullah Muhammad ﷺ Cara Rasulullah Agar Sahabatnya Tidak Meminta-minta SULTHAN NURUDDIN MAHMUD ZANKI kala itu berada di Damaskus, ia amat merisaukan keadaan umat Islam di Mesir, dimana pasukan Frank (pasukan Salib) mencoba melakukan pengepungan
Panglima Shalahuddin Al-Ayyubi, menghormati dan dimuliakan gurunya Syekh Najmuddin Al-Khabusyani dengan menggaji 50 dinar (setara Rp 110,000,000) perbulan Madrasah-al-Shulthoniyah, Aleppo & Madrasah Syeikh-Najmuddin Ayyub, Mesir Oleh: Mahmud Budi Setiawan BULAN Oktober dikenal dan diperingati ‘Hari Guru Sedunia’. Tapi benarkah penghormatan itu sepadan dengan amal dan jerih payah yang telah mereka lakukan? Faktanya, mereka yang seharusnya
www.suarakaltim.com– SYEIKH ABDUL WAHHAB ASY SYA’RANI bermulazamah kepada gurunya Syeikh Al Islam Zakariya Al Anshari selama dua puluh tahun. Selama ia bermulazah, ia tidak pernah menyaksikan gurunya dalam keadaan lalai, baik siang maupun malam. Syeikh Zakariya selalau melaksanakan shalat sunnah rawatib dengan berdiri meski sudah tua. Ketika Syeikh Abdul Wahhab Asy Sya’rani membaca kitab di
