Tiga Kapal Asing Bebas Merapat di Sulawesi, Bawa WNA Cina, Vietnam, dan India dan Semen

Jumat, 10 April 2020 | 12:40 pm | 11 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

Bolmong, Suara Kaltim Online – Tutup di darat tapi pelabuhan PT Conch di Inobonto, Kabupaten Bolmong, Sulawesi Utara masih bebas dimasuki kapal asing.

Terbukti pekan ini, tiga kapal asing berlabuh di pelabuhan tersebut. Selasa (7/4/2020), sebuah kapal MV.MINXI merapat di pelabuhan tersebut.

Berbendera Panama, kapal tersebut mengangkut 22 ABK berkebangsaan Cina.

Kapal tersebut membawa material semen sebanyak 38 ribu ton. Tiga hari lamanya, kapal tersebut akan sandar di Pelabuhan Conch.

Beberapa hari sebelumnya, Pelabuhan Conch juga kedatangan kapal asing dengan ABK kapal Cina dengan jumlah ABK 22 orang.

Sebuah kapal lagi telah memasuki perairan Bolmong dan siap merapat setelah kapal Minxi selesai membongkar muatan.

Kapal ini bernama MV Tan Binh 245 dengan bendera Panama. Sebanyak 22 ABK kapal itu berasal dari Vietnam dan India.

Sumber Tribun Manado mengatakan, kapal asing justru marak masuk di ‘zaman corona’.

“Dulunya sangat jarang kapal masuk,” beber dia.

Terus masuknya kapal asing ke Bolmong di tengah-tengah Pendemi Corona mendapat sorotan masyarakat.

Umumnya heran di saat darat di lockdown, lautan justru bebas dimasuki.

“Ini meresahkan kami, kan mereka hanya diperiksa pakai thermal, sedangkan saat ini banyak orang

tanpa gejala (OTG),” kata seorang warga Inobonto 1.

Anggota DPRD Sulut asal Bolmong Yusra Alhabsi mengatakan, pemerintah perlu mengawasi ketat

aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut yang melibatkan orang asing.

“Ini harus jadi perhatian pemerintah, awasi ketat,” kata dia.

Kepala KKP Labuan Uki Bolmong I Komang Suardika mengatakan, para ABK sudah

diperiksa dokumen dan kesehatannya sebelum kapal merapat ke dermaga.

“Semua dinyatakan sehat,” kata dia

Ungkap dia, setelah pemeriksaan kesehatan, kapal itu disemprot disinfektan.

Ia menegaskan, para ABK dilarang turun dari kapal.

Pemindahan material memakai conveyor.  “Semua berlangsung sesuai prosedur,” kata dia. 

 

Editor : Sulthan Abiyyurizky 

 

Related Post