Sosok Rara, Pawang Hujan di Balik Pertandingan Piala AFC U-19

Senin, 22 Oktober 2018 | 6:06 am | 570 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

www.SUARAKALTIM.com, JAKARTA – Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Kamis (18/10) sore mendadak berhenti. Ternyata ada andil seorang pawang sehingga hujan di Jakarta sempat mereda.

IDN Times secara tak sengaja bertemu dengan Rara Istiati Wulandari, seorang perempuan pembaca tarot yang bertugas menjadi pawang hujan jelang perhelatan Piala AFC 2018.

Kepada kami, Rara bercerita banyak hal. Simak kisahnya.

1. Indra Sjafri meminta langsung Rara untuk menghentikan hujan

Sosok Rara, Pawang Hujan di Balik Pertandingan Piala AFC U-19IDN Times/Gregorius Aryodamar

Kepada IDN Times, Rara mengaku bahwa dirinya diminta oleh pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri untuk memindahkan lokasi hujan dari sekitar Senayan ke tempat lain. Namun, saat hendak melakukan ‘ritual’ untuk memindahkan hujan, dia sempat mendapat penolakan dari aparat yang bertugas di lokasi.

“Aku sempet marah sama masnya tadi karena dupaku gak boleh masuk, aku kesel. Begitu aku kesel, aku buang keluar terus masuk lagi. Ini aku disuruh sama Indra Sjafri langsung, aku dikasih tiket masuk sama dia,” ujarnya kepada IDN Times.

Memang, setelah ia melakukan ‘ritual’ tersebut hujan deras yang mengguyur jalanan Jakarta di sekitar Senayan mendadak reda. Selain membawa dupa, dia mengatakan kalau ia juga melakukan komunikasi dengan menurunkan gelombang frekuensi otak. Dia memberi contoh bahwa komunikasi sesama manusia itu dilakukan dengan gelombang otak frekuensi beta, sedangkan kepada Tuhan merupakan gelombang frekuensi teta.

“Selain bawa dupa, aku komunikasi dengan frekuensi gelombang otak. Seorang indigo itu bisa menurunkan gelombang frekuensi otaknya lebih cepat ke teta hingga ke delta,” jelasnya.

2. Piala AFC U-19 bukan acara pertama bagi Rara

Sosok Rara, Pawang Hujan di Balik Pertandingan Piala AFC U-19ANTARA FOTO/INASGOC/Rosa Panggabean

Seluruh keluarga Rara merupakan ‘orang pintar’. Ia menyadari kemampuannya tersebut ketika masih kecil. Saat itu sang ayah meramal dirinya sendiri akan meninggal dunia sehingga Rara mendapat pengajaran soal hal ini.

“Dulu aktivitasku direkam sama papa, jadi aku sudah ngerti caranya geser hujan dan sebagainya. Di budaya Kejawen tuh sebenarnya gak apa-apa kalau geser hujan, yang penting gak minta secara paksa ke alam semesta,” ujarnya.

Piala AFC U-19 2018 ternyata bukan hajatan pertama yang mendapat bantuan Rara. Sejumlah acara besar seperti Asian Games dan Asian Para Games juga pernah mendapat pertolongannya agar tak hujan.

Bahkan di pesta olahraga Asian Games 2018, Rara diminta langsung oleh Menpora Imam Nahrawi. “Aku dulu pernah bantu pas Asian Games dan Asian Para Games. Waktu penutupan Asian Games sempat hujan, sayangnya kurang koordinasi dengan pihak Inasgoc,” jelasnya.

3. Berharap saat acara besar ada panitia

Sosok Rara, Pawang Hujan di Balik Pertandingan Piala AFC U-19IDN Times/Gregorius Aryodamar

Sebetulnya Rara tak berharap kalau setiap acara besar di Indonesia dibantu olehnya. Namun, Rara berharap kalau ada panitia khusus seperti dirinya agar acara berlangsung lancar tak seperti penutupan Asian Games 2018 yang sempat diguyur hujan.

“Jadi persiapannya harus ada tim semacam ini juga,” kata dia. sk-008/IDN Times/Gregorius Aryodamar

Related Post