“Silakan Presiden Hadir di Acara Haul Guru Sekumpul, Namun tanpa Aturan Protokoler”

Selasa, 13 Maret 2018 | 9:05 pm | 621 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

MARTAPURA,SUARAKALTIM.com– Tersiar kabar bahwa Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo akan menghadiri kegiatan Haul ke 13 Guru Sekumpul, KH Muhammad Zaini Abdul Ghani di Komplek Arraudah, Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, pada 25 Maret 2018 mendatang.

Namun kabar itu diluruskan oleh Relawan Haul Guru Sekumpul yang kebetulan punya hubungan kekerabatan dzuriat Datuk Kelampayan, Fauzan Asniah. Menurut dia, siapa pun boleh untuk berhadir mengikuti Haul Guru Sekumpul, akan tetapi perlakuan panitia pelaksana terhadap siapa pun yang berhadir tidak berbeda seperti jamaah pada umumnya.

“Saya mempersilakan siapapun untuk datang ke acara Haul Abah Guru Sekumpul, baik itu pejabat, tokoh ulama, masyarakat maupun bapak presiden. Hanya saja, panitia tidak dapat mengikuti prosedur atau protokoler pejabat saat berhadir di acara haulan,” ucapnya.

Fauzan menambahkan, jika pejabat, publik pigur atau presiden ingin berhadir dengan berbagai aturan protokoler itu dikhawatirkan dapat membuat pihak pengamanan presiden juga kerepotan.

“Seperti diketahui, jemaah haul yang biasanya berhadir ‘kan tidak sedikit. Kalau pejabat hadir dengan aturan protokoler, sulit mengatur keadaan yang berlangsung di acara haul. Kecuali hadir seperti jamaah lainnya,” ungkap dia.

Sebaliknya, imbuh Fauzan Asniah, jika presiden berhadir dengan aturan protokoler, tentu akan membuat panitia sangat kesulitan menyesuaikan aturan protokoler dengan gelombang jamaah yang datang ke acara haul.

Sebagaimana diketahui, pelaksanaan Haul Guru Sekumpul seperti tahun-tahun sebelumnya telah melibatkan semua pihak dalam melakukan persiapan. Mulai dari pengaturan jalur lalu lintas, pelayanan kesehatan, pengamanan hingga urusan konsumsi.

Lebih-lebih memperhatian gelombang jamaah yang berdatangan silih berganti dengan jumlah yang tidak sedikit, baik beberapa hari sebelum kegiatan maupun beberapa hari setelah kegiatan haul.

Hal itu terjadi di semua jalur atau jalan menuju Komplek Arraudhah Sekumpul, maupun sebaliknya setelah haul berlangsung. Hampir seluruh akses jalan “tersumbat” oleh banyaknya jamaah yang berhadir.

 

BACA JUGA  Muadzin Masjidil Haram Kagumi Kecintaan Jamaah kepada Guru Sekumpul

 

sk-001/koranbanjar.net

Related Post