Masykur Ditarik Jadi Pengurus Wilda Kalimantan Pergantian Masykur Sarmian Wewenang DPP PKS

Selasa, 1 Januari 2019 | 10:50 am | 444 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

 

Pengurus PKS Kaltim saat jumpa pers. Tampak Zaenal Hasyim (tengah) dan Harun Ar Rasyid (dua kanan) dan lainnya. (foto prokal.co.id)

Diterbitkan Kaltim Post (Prokal.co.id), Sabtu, 29 Desember 2018 21:50

 

PROKAL.CO, SAMARINDA-

Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kaltim, Harun Al Rasyid mengatakan pergantian pengurus di tingkat kepengurusan wilayah wewenang DPP PKS. 

“Kalau kita lihat AD ART PKS pasal 18 ayat 4, disitu memang disebutkan bahwa kewenangan membentuk, merombak dan membubarkan kepengurusan tingkat wilayah itu ada di DPP, setelah mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP),” kata Harun, Sabtu (29/12/2018). 

Harun menambahkan pergantian Masykur Sarmian tidak ada melanggar AD ART. ‘”Di pasal 29 poin f, fungsi manajerial disebutkan bahwa DPP ini bisa merencanakan namanya rotasi mutasi dan seterusnya. Jadi, tidak ada sama sekali bertentangan dengan AD ART,” katanya.

Menurut Harun, Masykur Sarmian ditarik menjadi pengurus Wilayah Daerah (Wilda) tingkat Kalimantan. “Ini bukan pemecatan tapi rotasi biasa dalam organisasi,” katanya. 

Sementara itu, Wilda Kalimantan Musyrif Kaltim, H Zaenal Hasyim mengatakan proses rotasi kepengurusan DPW PKS Kaltim sejak lama dilakukan. 

“Prosesnya sudah lama dengan cara persuasif. Kami menyampaikan ke pengurus disini, maunya begini begini. Pengurus berjanji. Beberapa kali kita lakukan itu. Yang terakhir, setelah menimbang menjadi pertimbangan. Kita adakan pertemuan 25 Desember untuk konsolidasi. Dan disitulah disampaikan bahwa langkah terakhir perbaikan perlu ada rotasi dan disampaikan SK (Surat Keputusan) itu,” kata Zaenal. 

Rotasi, menurut Zaenal diperlukan sebagai kebutuhan strategis dan taktis dalam membesarkan partai menghadapi Pemilu 2019 dengan target memperoleh suara 12 persen. 

“Jadi ini (rotasi) langkah strategis, konsolidasi kita untuk menang dan tidak ada pembohongan. Membacakan SK bagian juga konsolidasi,” kata Zaenal. 

Zaenal menjelaskan konsolidasi ini tidak hanya di Kaltim saja tapi juga dilakukan di daerah lain. Ia melihat bahwa daerah yang sudah konsolidasi pergantian kepengurusan geliatnya lebih bagus. 

“Makanya daerah yang sudah konsolidasi ini inspirasi kita bagaimana lakukan perbaikan. Kita juga ingin gebrakan di Kaltim lebih dahsyat, karena kita ingin menang tingkat II, tingkat I dan nasional,” kata Zaenal. (mym)

SUMBER BERITA ASLINYA

Related Post