Suara Kaltim – Pengertian syirik (musyrik) diungkapkan beragam oleh para ulama. Sebagian mengatakan bahwa syirik adalah pengakuan adanya Tuhan selain Allah yang diyakini sebanding dengan-Nya dan berhak untuk disembah.
Sebagian yang lain mengatakan bahwa syirik adalah meyakini adanya Tuhan selain Allah SWT yang ia berdoa padanya sebagaimana ia berdoa pada Allah, ia takut padanya sebagaimana seharusnya ia takut pada Allah, dan ia berharap padanya sebagaimana ia berharap pada Allah.
Syirik merupakan perbuatan yang paling dibenci oleh Allah SWT karena orang yang berbuat syirik berarti mensejajarkan Allah dengan hal lain.
Dengan melakukan hal tersebut, orang yang syirik tidak mengakui ke-Esa-an Allah, sehingga dalam hidupnya ia bergantung pada selain Allah Yang Maha Esa. Syirik juga berarti menyamakan Allah dengan hal-hal lain.
Kita diwajibkan menghindari perbuatan syirik sejauh-jauhnya. Karena, perbuatan tersebut dapat membahayakan akidah. Berikut ini 6 dosa syirik yang tidak banyak diketahui Orang dan telah dirangkum redaksi Bagian Berita dari berbagai sumber.
1. Kezaliman dan dosa yang besar
Bahaya pertama dari kemusyrikan adalah perbuatan syirik yang merupakan dosa dan perbuatan zalim yang sangat besar.
Ingat firman Allah SWT tentang nasihat Luqman kepada anaknya, “Ingatlah, ketika Lukman memberi pelajaran kepada anaknya dengan berkata, ‘Hai, Anakku! Janganlah menyekutukan Allah. Sesungguhnya, menyekutukan Allah itu kezaliman yang besar.’” (Q.S. Luqmān [31]: 13).
Abu Bakar RA berkata, telah bersabda Nabi SAW., “Maukah kuberitakan kepada kalian tentang dosa-dosa besar yang paling besar?” (Beliau mengucapkannya tiga kali). Mereka menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda, “Mempersekutukan Allah (berbuat syirik), mendurhakai kedua orang tua,” dan beliau duduk tegak, padahal tadinya menyandar, lalu kembali bersabda, “ingatlah, dan juga perkataan dusta. ”Berkata (Abu Bakar), “Senantiasa beliau mengulang-ulanginya, sehingga kami berkata, ‘Mudah-mudahan beliau berhenti (mengatakannya).’” (H.R. Bukhari).
Abu Hurairah RA dari Nabi SAW. bersabda, “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan!” Mereka bertanya, “Apakah itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Berbuat syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan (cara) yang benar, makan harta riba, makan harta anak yatim, lari dari peperangan, dan menuduh wanita Mukmin yang menjaga dirinya dalam keadaan lengah (dari berbuat maksiat).” (H.R.Bukhari).
2. Menghapus seluruh amal saleh
Bahaya kedua dari perbuatan syirik adalah perbuatan tersebut dapat menghapus seluruh amal saleh.
Misalnya, ada orang yang telah mengerjakan shalat wajib beserta sunnahnya, melaksanakan ibadah puasa yang wajib dan yang sunnahnya, gemar bersedekah setelah zakatnya, menunaikan ibadah haji dan umrahnya, dan amal-amal saleh lainnya.
Lalu,dia mengerjakan salah satu dari perbuatan syirik besar seperti mendatangi dukun dan membenarkan perkataannya, menziarahi kubur dan memohon sesuatu dari penghuni kubur,maka seluruh amal salehnya akan terhapus dan hilang tidak tersisa sedikit pun.
Maka, tidak ada balasan dari perbuatan tersebut melainkan neraka dan tidak akan ada yang mengembalikan diterimanya amal-amal salehnya kembali kecuali bertobat kepada Allah SWT dengan tobat nashuha.
“Sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada nabi-nabi sebelummu, ‘Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya amalmu akan terhapus dan kamu termasuk orang rugi.’” (Q.S. Az-Zumar [39]: 65).
“Itulah petunjuk Allah. Dengan itu, Allah memberi petunjuk kepada siapa pun di antara hamba-hamba-Nya yang Allah kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyap amalan yang telah mereka kerjakan.” (Q.S.Al-An‘ām [6]: 88)
3. Mengeluarkan pelakunya dari Islam
Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, “Syirik besar adalah setiap perbuatan syirik yang ditetapkan oleh pembuat syariat, dan syirik ini mencakup keluarnya seseorang dari agamanya.”
Misalnya, seseorang memalingkan dirinya dari beribadah kepada Allah atau mengerjakan shalat, shaum, dan berkurban untuk selain Allah.
Juga termasuk perbuatan syirik besar adalah berdoa kepada selain Allah SWT, misalnya berdoa kepada penghuni kubur atau kepada yang ghaib agar dapat menolong dari suatu perkara yang tiada seseorang pun menyanggupinya.
Berkata Asy-Syaikh Abu Usamah Hasan bin Ali al-Iwajiy, “Syirik besar itu mengeluarkan pelakunya dari agama Islam sedangkan syirik kecil tidak mengeluarkannya dari agama.” Ya, pelaku syirik besar telah keluar dari Islam sampai mereka kembali bertobat kepada Allah.
4. Dosa yang tidak diampuni, kecuali bertobat
Perbuatan syirik adalah perbuatan dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah kecuali dengan tobat nasuha sebelum kematiannya.
Berbeda dengan dosa-dosa selain syirik yang dalam masyi’ah (kehendak) Allah, jika Allah SWT mau maka akan diampuni dan jika tidak Dia akan mengadzabnya.
“Sesungguhnya, Allah tidak akan mengampuni dosa karena empersekutukan-Nya (syirik), tetapi Allah mengampuni dosa selain syirik bagi orang yang dikehendaki-Nya. Siapa pun yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar.” (Q.S. An-Nisā’ [4]: 48)
Ali Bakti/Yusuf Ariyanto/bagikanberita/ilustrasi Pixabay.com