SUARAKALTIM.com-  Tapanuli Utara diguncang gempa bumi berkekuatan 5,3 skala Richter (SR), Sabtu (24/2/2018).

Meski sempat dikabarkan, menimbulkan kepanikan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut guncangan gempa bumi tersebut  tidak berpotensi tsunami.

BMKG dalam keterangannya menyebut, Gempa 5,3 SR ini terjadi pada pukul 17.02.

Pusat gempa berada di darat, 16 km barat daya Tapanuli Utara. Gempa tercatat berkedalaman 10 km.

“Tidak berpotensi Tsunami,” tulis BMKG. Gempa dirasakan (MMI) II-3 atau lemah di wilayah Siborongborong. 

Pusat gempa berada di darat, 16 km barat daya Tapanuli Utara. Gempa tercatat berkedalaman 10 km. Sejauh ini, belum diketahui bagaimana dampak kerusakan gempa yang menguncang wilayah Tapanuli Utara.

Tak berselang lama, gempa bumi  terjadi di wilayah Sumba Barat, Sabtu (24/2/2018) pukul 18.48.49 WIB. 

Hasil analisis  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempabumi kali ini berkekuatan M=4,1 Skala Richter. Pusat gempabumi terletak pada koordinat 9,14 LS dan 119,24 BT,

tepatnya di laut pada jarak 45 kilometer (km) arah timur laut Sumba Barat Daya, dengan kedalaman 10 km.

Melalui siaran pers, hasil analisis peta tingkat guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi berupa guncangan dirasakan di Daerah Tambolaka.

Di daerah ini guncangan dilaporkan mencapai skala intensitas II SIG BMKG (III-MMI), dimana gempabumi dirasakan oleh beberapa orang.  

Menurut Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar Drs. Mohammad Taufik Gunawan, jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.