Ahli Fisika Stephen Hawking Meninggal Dunia, Sosok Ilmuwan Hebat yang Tiada Duanya

Rabu, 14 Maret 2018 | 3:35 pm | 306 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

SUARAKALTIM.com – Berita duka kembali menyambangi dunia sains. Kali ini duka datang dari Stephen Hawking.

Fisikawan ternama asal Inggris, Stephen Hawking meninggal dunia di usia 76 tahun.

Kematian Hawking telah dikonfirmasi oleh keluarganya.

“Kami sungguh sedih bahwa ayah kami yang tercinta telah meninggal dunia hari ini,” ucap anak-anak Hawking, Lucy, Robert dan Tim dalam pernyataan yang dikutip kantor berita Press Association Inggris, seperti dilansir AFP, Rabu (14/3/2018).

“Dia seorang ilmuwan yang hebat dan pria luar biasa yang kinerja dan peninggalannya akan hidup untuk bertahun-tahun ke depan,” imbuh pernyataan itu.

Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya Hawking.

“Kami sangat sedih karena ayah tercinta kami telah meninggal dunia hari ini,” ungkap Lucy Robert dan Tim, anak-anak Hawking dikutip dari Sky News, Rabu (14/02/2018).

Fisikawan yang terkenal semenjak kisah hidupnya diangkat dalam film The Theory of Everything ini meninggal di usia 76 tahun.

Dia baru saja merayakan ulang tahunnya pada 8 Januari lalu.

sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hawking mengidap penyakit motor neuron sejak tahun 1963.

Meski menderita penyakit, Hawking tetap melanjutkan studinya di Cambridge University dan mengantarkannya sebagai salah satu fisikawan paling berpengaruh sejak masa Albert Einstein.

 

Stephen Hawking memiliki nama lengkap Stephen William Hawking.

Dia lahir pada 8 Januari 1942 di Oxford, Inggris. Dari berbagai catatan biografi, Hawking dikenal sebagai seorang profesor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge.

Ia dikenal dengan pemikiran-pemikirannya dalam bidang fisika kuantum, terutama teori mengenai kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam dan radiasi Hawking.

 Tulisannya yang berjudul ‘A Brief History of Time’, masuk dalam best seller Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut.

Dia juga sempat menyusun buku berjudul ‘c’ bersama Leonard Mladinow.

 

Hawking mengalami tetraplagia karena sklerosis lateral amiotrfik (ALS).

Namun penyakit itu tak menghambatnya untuk berkarier dalam bidang ilmiah selama lebih dari 40 tahun.

Hawking dikenal sebagai seorang fisikawan dan ahli kosmologi di dunia.

Kisah hidupnya sempat diangkat ke dalam film layar lebar ‘The Theory of Everything’ yang dibintangi Eddie Redmayne pada tahun 2014. 

(Dari berbagai sumber)

 

Related Post