Cerpen : Agni Kasmaranwati AKU datang ke kampung itu menjelang senja. Lolong dan gonggong anjing terdengar di mana-mana. Di jalan-jalan kutemukan lebih banyak anjing daripada manusia. Aku tersesat di sebuah kampung yang asing bagiku. Hanya kampung ini yang aku temui setelah berhari-hari berjalan. Aku tadi bertanya kepada salah seorang lelaki, di mana rumah kepala kampung. Lelaki
SASTRA BORNEO
Mengenal Sastrawan Brunei Darussalam ”Kumpulan cerpen tapak tangan yang sudah lama ingin saya kongsikan – inilah karya-karya mutakhir saya bersama ilustrasi-ilustrasinya sekali selamat memabaca,” –MUSSIDI LAHIR di Bandar Brunei (sekarang BSB) ibu negeri Negara Brunei Darussalam pada 22hb Jun 1955, Mussidi nama pena Hj Morshidi bin Hj Marsal, anak seorang Guru Besar, pada awal pendidikannya
Mahmud Jauhari Ali (MJA adalah sastrawan nasional asal Kalimantan Selatan. Lahir di Banjarmasin pada tanggal 15 Januari 1982. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di surat kabar harian, majalah, tabloid, jurnal ilmiah, dan beberapa laman kebahasaan dan kesastraan. Ia Juga mengelola laman pribadinya di www.mahmud-bahasasastra.co.cc. atau www.mahmud-bahasasastra.blogspot.com. Laman itu pulalah yang mengantarkannya sebagai Juara II Tingkat Nasional dalam Lomba Blog/Laman Kebahasaan dan
BAR itu masih ramai. Falling in love-nya Kenny G masih mengalun lembut. Musik yang komunikatif, dengan irama yang lancar mengalir dari belaian suara saksofon yang menghibur rasa. Itu cukup membuat pengunjung bar itu hanyut terbawa irama, di antara siraman dry ice tipis lampu bar yang menyebar ke segenap ruangan. “Turun mas?” Aku menggeleng Bau-bau alkohol menikam hidung.
HAJI Morshidi bin Haji Marsal, akrab dipanggil Mussidi, dilahirkan pada tanggal 22 Juni 1955 di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam. Mussidi menyelesaikan pendidikan dasarnya di sekolah-sekolah Melayu di Brunei Darussalam pada tahun 1974. Pada tahun yang sama, Mussidi mendapat beasiswa Kerajaan Brunei Darussalam untuk melanjutkan studinya di Dartington College of Arts, Totnes, Devon, Inggris dan
oleh : Mussidi Haji Morshidi bin Haji Marsal, akrab dipanggil Mussidi, dilahirkan pada tanggal 22 Juni 1955 di Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam (lengkapnya profil sastrawan-sastrawati Borneo) SETELAH mengunci pintu aku pun melangkah dengan tenang. Aku memandang ke atas dan mendapati langit begitu cerah, tidak ada tompok-tompok awan hitam di mana-mana. Cuaca baik sekali untukku
SUARAKALTIM.Com. Salah satu sastrawati Borneo (Kalimantan, Sabah, Sarawak, Labuan, Brunei Darussalam), yang juga produktif menulis seperti cerpen dan puisi adalah Norgadis Labuan. Profil berikut diambil buku Antologi cerpen Borneo Pilihan Borneo 2012; Aminah Sjoekoer di Atas Kapal Nederland, sultan pustaka, 2013). Sudah sekitar 5 tahun yang lalu. Sekarang 2018, tentu masih banyak karya dan
Salah satu sastrawan Indonesia yang bermukim di borneo atau termasuk sastrawan Borneo Kalimantan (Indonesia), Sabah, Sarawak, Persekutuan Labuan (Malaysia) & Brunei Darussalam adalah Tajuddin Noor Ganie. Ini riwayatnya selama berkiprah di dunia sastra. BANJARMASIN, SUARAKALTIM.com TAJUDDIN Noor Ganie, M.Pd. (TNG) dilahirkan di kota Banjarmasin, 1 Juli 1958. Menempuh pendidikan dasarnya di SDN Mawar Kencana
Iblis Pemakan Mimpi cerpen : Akhmad Zailani Kota Seribu Lubang, 2030. AKU termenung di ranjang. Jarum jam menunjukkan hampir pukul 03.00 subuh. Suara exavator masih terdengar meraung-raung. Aktivitas pertambangan batu bara berjarak sekitar 100 meter dari tempat tinggal kami. Istriku juga terbangun. Beberapa malam ini (mungkin sudah sekitar 8 hari-an), aku tidak mempunyai