Sedangkan terkait arah kebijakan pembangunan ke depan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2020 mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi, menekan atau mengantisipasi terjadinya inflasi, mengurangi angka pengangguran terbuka, dan mengurangi angka kemiskinan.
“Tapi yang paling fokus inflasi. Tidak boleh naik dari 3 persen menjadi 4 persen, karena akibatnya langsung dirasakan nasyarakat. Pertumbuhan ekonomi turun naik biasa saja. Kalau inflasi langsung bergejolak,” ungkapnya.
Dia berharap kemampuan anggaran pembangunan yang semakin besar dapat memberikan dampak positif bagi Kaltim, khususnya kabupaten/kota yang mempunyai wilayah pembangunan.
Sedangkan upaya meningkatkan pendapatan asli daerah, Zairin menilai Badan Pendapatan Daerah (BAPPENDA) Kaltim bisa memberi suntikan dana bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang bisa menghasilkan sumber pendapatan daerah.
Rakor dilaksanakan dua hari 18 hingga 19 Pebruari dibuka Gubernur Kaltim, Isran Noor pada hari pertama pelaksanaannya. Isran berharap kegiatan dapat merumuskan RKPD yang berkualitas.
Rakor bertujuan mewujudkan sinergitas perencanaan antar pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang diharap menghasilkan rumusan kesepakatan yakni penyelesaian bersama masalah membangun daerah dalam melaksanakan strategi dan arah kebijakan pembangunan berbasis kewilayahan.
Hadir sebagai narasumber Staf Ahli Meneri Perencanaan Pembangynan Nasional (PPN)/BAPPENAS Bidang Pemerataan dan Kewilayahan, Oktorialdi. Peserta Rakor BAPPEDA Kabupaten/Kota dan OPD terkait lingkup Kaltim.