Tak Hanya Selandia Baru, Ini Daftar Serangan Teroris yang Targetkan Muslim di Masjid

Sabtu, 16 Maret 2019 | 6:52 am | 338 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

Foto: Masjid Al Noor Christchurch, Selandia Baru yang menjadi sasaran serangan teroris
 
BACA JUGA :
 
 

CHRISTCHURCH, SuaraKaltim.com – Serangan teroris ditujukan kepada kaum muslimin yang tengah melaksanakan shalat Jumat di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Serangan brutal pada Jumat (15/03/2019) yang menyebabkan 49 orang wafat itu menambah daftar aksi teror yang menargetkan umat Islam.

Serangan teror di Masjid Al Noor, Christchurch, Selandia Baru dilakukan saat umat Islam melaksanakan shalat Jumat. Pelaku bahkan menyiarkan secara langsung aksi brutal tersebut. Dalam rekaman video yang beredar, teroris tersebut secara brutal menembak setiap orang yang ditemuinya di dalam masjid.

Pihak keamanan Selandia Baru segera menangkap empat orang yang terkait dengan penyerangan di dua masjid tersebut. Sementara, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyatakan penyerangan itu sebagai aksi teroris.

“Jelas bahwa ini sekarang hanya dapat digambarkan sebagai serangan teroris. Dari apa yang kita ketahui, tampaknya sudah direncanakan dengan baik,” ujarnya, Jumat (15/03/2019) sore.

Serangan di Christchurch ini bukan satu-satunya aksi teror yang menargetkan umat Islam. Sebelumnya sejumlah penyerangan teroris kepada kaum muslimin terjadi di negara-negara Barat, yang kerap menuding Islam sebagai pangkal terorisme. Berikut daftarnya.

Teror Pembakaran dan Penembakan Masjid di Amerika Serikat

Aksi teror berupa penembakan terjadi di Masjid Al Furqon, Queens, New York, Sabtu (13/8/2016). Aksi penembakan menyebabkan imam masjid bernama Maulana Akonjee (55) dan seorang jemaah bernama Thara Uddin (64) meninggal dunia.

Serangan teroris itu terjadi setelah kedua korban selesai melaksanakan salat berjamaah di Masjid Al-Furqan pada pukul 13.55 waktu setempat. Pelaku penembakan yang melakukan aksinya sendirian menggunakan pistol berukuran besar.

Sebulan berselang, seorang pria warga Amerika Serikat bernama Joseph Schreiber membakar sebuah masjid di Pusat Islam Fort Pierce, Florida. Serangan teror itu dilakukannya ketika umat Islam setempat tengah menyambut Hari Raya Idul Adha pada September 2016.

Joseph Schreiber dijatuhi hukuman penjara selama 30 tahun setelah terbukti bersalah melakukan aksi teror yang mengakibatkan kerugian senilai lebih USD 100.000 itu. Namun Pengadilan kota St. Lucie hanya memintanya membayar ganti rugi sebesar USD 10 ribu .

Penembakan Brutal di Masjid Quebec, Kanada

Pada akhir Januari 2017, seorang pemuda secara membabi buta menembaki orang-orang yang berada di dalam sebuah masjid di Quebec, Kanada. Saat itu sedikitnya 50 orang berada di dalam masjid. Penembakan menyebabkan enam orang meninggal dunia dalam aksi teror tersebut, sementara delapan orang lainnya mengalami luka-luka. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengecam aksi itu dan menyebutnya sebagai “serangan teroris terhadap Muslim”.

Lima puluh orang lebih berada di Masjid Quebec itu ketika penembakan terjadi Minggu malam. Juru bicara polisi, Christine Coulombe, mengatakan enam korban berusia antara 35 tahun sampai 70 tahun. Delapan lainnya luka-luka dalam serangan itu termasuk lima orang dalam kondisi kritis

Pengadilan di Quebec City, Kanada, memvonis pelaku teror Alexandre Bissonnette dengan hukuman seumur hidup. Di persidangan dia terbukti bersalah menyerbu ke dalam masjid menjelang akhir salat dan menembaki jamaah menggunakan dua pistol serta menghabiskan 108 butir amunisi.

Serangan Teror di Masjid Arrahma Prancis

Aksi teror berupa penembakan terjadi di Masjid Arrahma di Avignon, Prancis pada 2 Juli 2017 pukul 22.30 waktu setempat. Serangan itu menyebabkan delapan orang terluka. Sebanyak empat orang terluka di dekat masjid, sementara satu keluarga yang terdiri dari empat orang terluka akibat pecahan peluru saat berada di apartemen yang terletak 50 meter dari lokasi kejadian.

Teror penembakan tersebut terjadi bertepatan ketika para Muslim keluar dari masjid usai salat. Namun, pihak kepolisian setempat menyatakan penembakan itu bukan serangan teroris.

Saksi mata mengatakan, orang-orang di tempat kejadian berhamburan ketika dua pria bertopeng saling mengacungkan senjata. Seorang membawa pistol dan seorang lagi membawa senapan. Salah seorang dari mereka dilaporkan menaiki sebuah kendaraan sebelum melontarkan tembakan.

Teror Bola Besi di Masjid Birmingham, Inggris

Komunitas muslim Inggris pada pertengahan Agustus 2018 menjadi sasaran teror ketika dua mereka dijadikan sasaran serangan bola besi. Masjid Qamarul Islam dan Masjid Al-Hijrah di Birmingham diserang dengan menggunakan bola besi yang diduga dilontarkan dengan menggunakan alat sejenis ketapel.

Serangan dilakukan malam hari pada Rabu (15/8/2018). Saat itu kaum muslimin setempat tengah melakukan shalat Isya. Akibat aksi teror itu jendela-jendela kedua masjid itu rusak. KIBLAT

Related Post