Puisi “Doa Yang Ditukar” Fadli Zon Versus Puisi Tanpa Judul Romahurmuziy, Annisa Wahid, Menag

Selasa, 5 Februari 2019 | 10:08 pm | 1009 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
 

JAKARTA, WWW.SUARAKALTIM.COM– Puisi Fadli Zon berjudul “Doa Yang Ditukar” yang dijadikan tweet sematan di akun twitter pribadinya menimbulkan tanda-tanya tersendiri bagi Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin. Sebab puisi tersebut lahir dicipta pasca Kiai Maimoen Zubair keliru menyebut nama dalam doa yang dipanjatkan beberapa waktu lalu.

Dilansir dari nusantaranews.co, Menag Lukman meminta klarifikasi kepada Fadli Zon terkait kata “Kau” di dalam puisi “Doa yang Ditukar”. Apakah kata “Kau” untuk menunjuk sang pendoa alias Kiai Maimoen atau siapa?

“Pak @fadlizon Yth, Agar mendapatkan kejelasan, saya mohon tabayyun (klarifikasi): apakah yg dimaksud dengan ‘kau’ pada puisi tsb adalah Simbah Kiai Maimoen Zubaer? #doayangditukar,” tulis Menag Lukman melalui akun twitter official-nya, @lukmansaifuddin.

Pertanyaan Menag ini disusul oleh pernyataan dan pernyataan berupa penilaian dari netizen.

Fadli dengan tegas dan lugas menjawab pertanyaan Menag tersebut. Menurut Fadli, kata ‘Kau’ dalam puisinya tersebut bukanlah Kiai Maimoen.

“Pak Lukman yb, jelas sekali bukan. Itu itu penguasa n makelar doa,” jawab Fadli dalam cuitannya.

Fadli Zon

@fadlizon

 

Pak Lukman yb, jelas sekali bukan. Itu itu penguasa n makelar doa.

Lukman H. Saifuddin

@lukmansaifuddin

Replying to @fadlizon

Pak @fadlizon Yth,
Agar mendapatkan kejelasan, saya mohon tabayyun (klarifikasi): apakah yg dimaksud dengan ‘kau’ pada puisi tsb adalah Simbah Kiai Maimoen Zubaer?#doayangditukar

212 people are talking about this

Untuk pertanyaan putri mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Alissa Wahid perihal siapa ‘bandar’, ‘pembisik’, dan ‘kacung makelar’ yang dimaksud Fadli di bait kedua puisi tersebut. Fadli secara khusus mengajak Alissa untuk diskusi bareng tentang puisi.

Atas tawaran atau ajakan tersebut, Alisa tidak menerima ajakan Fadli untuk melakukan diskusi puisi dalam satu forum. Tetapi syaratnya, Fadli mesti menjawa dulu pertanyaan yang diajukan tadi.

“Boleh. Skr mohon jawab dulu supaya saya tak salah paham…” cuit Alissa.

Sebelumnya  :

Puisi Fadli Zon berjudul “Doa Yang Ditukar” yang dijadikan tweet sematan di akun twitter pribadinya masih menjadi perbincangan warganet. Sebab puisi tersebut lahir dicipta pasca Kiai Maimoen Zubaer keliru menyebut nama dalam doa yang dipanjatkan beberapa waktu lalu, maka banyak yang bertanya puisi tersebut ditujukan kepada siapa.

Di kolom komentar tweet sematan tersebut, Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin pun meminta klarifikasi kepada Fadli Zon terkait kata “Kau” di dalam puisi “Doa yang Ditukar”. Apakah kata “Kau” untuk menunjuka sang pendoa alias Kiai Maimoen atau siapa?

“Pak @fadlizon Yth, Agar mendapatkan kejelasan, saya mohon tabayyun (klarifikasi): apakah yg dimaksud dengan ‘kau’ pada puisi tsb adalah Simbah Kiai Maimoen Zubaer? #doayangditukar,” tulis Menag Lukman melalui akun twitterofficial-nya,@lukmansaifuddin.

Iwan Hakim@iwan_hakim86

Assalamualaikum, maaf pak @lukmansaifuddin bapak mw jdi profokator atau benar2 tidak paham bahasa ya.
Maaf pak .
Maaf sekali, hanya bertanya pak

Alissa Wahid

@AlissaWahid

 

Ini bait kedua:

Doa yang sakral kenapa kau tukar
Direvisi sang bandar
Dibisiki kacung makelar

Siapa bandar? Siapa pembisik? Siapa kacung makelar? Bukan “Kau”.

261 people are talking about this

Pertanyaan serupa dan lebih lugas juga diutarakan oleh putri mendiang Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Alissa Wahid. Kepada si empunya puisi, Alisa mempertanyakan siapa ‘bandar’, ‘pembisik’, dan ‘kacung makelar’ yang dimaksud oleh Fadli di bait kedua puisi tersebut.

“Siapa bandar? Siapa pembisik? Siapa kacung makelar? Bukan “Kau”,” tanya Alissa menyusul pertanyaan Menag di kolom komentar.

Menanggapi hal tersebut, Fadli justru mengajak Alisa diskusi tentang puisi. Atas tawaran atau ajakan tersebut, Alisa tidak menerima ajakan Fadli untuk melakukan diskusi puisi dalam satu forum. Tetapi syaratnya, Fadli mesti menjawa dulu pertanyaan yang diajukan tadi.

“Boleh. Skr mohon jawab dulu supaya saya tak salah paham…” cuit Alissa.

Alissa Wahid

@AlissaWahid

 

Boleh.
Skr mohon jawab dulu supaya saya tak salah paham:

Doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar.

Karena puisi Anda puisi politik, mohon jelaskan:
Siapa yang menukar?
Siapa bandar yg merevisi?
Siapa kacung yg membisiki penukar doa?

Fadli Zon

@fadlizon

 

Kapan2 kita buat diskusi puisi yuk https://twitter.com/alissawahid/status/1092659706361827328 

1,041 people are talking about this

Atas pertanyaan yang diajukan, Alisa menjelaskan bahwa dirinya tidak menyoal peran Ketua Umum PPP M. Romahurmuzziy dan Capres 01 Joko Widodo yang tercakup dalam doa Kiai Maimoen. Tetapi, Alisa fokus pada sosok Kiai Maimoen.

“Wankawan, mohon dicermati, saya tidak mengurus soal pak Romi atau bahkan pak Jokowi dalam soal puisi pak @fadlizon. Concern saya hanya soal Kyai Maimoen Zubair,” tweetnya.

Alissa juga mengungkapkan alasan dia mengomentari puisi Fadli Zon.

“Saya tidak pernah mengomentari pak @fadlizon sebelum ini. Namun kali ini kalau “kau” dalam puisinya adalah Mbah Moen, sudah keterlaluan menyindir Mbah Moen sebagai membegal doa. Pak @prabowo sebelum ini datang juga diterima Mbah Maimoen baik2 kok,” tulis Alissa.

Alissa Wahid

@AlissaWahid

 

Saya tidak pernah mengomentari pak @fadlizon sebelum ini. Namun kali ini kalau “kau” dalam puisinya adalah Mbah Moen, sudah keterlaluan menyindir Mbah Moen sebagai membegal doa.

Pak @prabowo sebelum ini datang juga diterima Mbah Maimoen baik2 kok.

Ajuzul Maulida Imroh@ajuzul_maulida3
Replying to @AlissaWahid

Tetep selow mb, jgn ngegas. Bapak FZ mah hobynya emg gitu. Wis rak usah diladeni, keenakan malah 😊

694 people are talking about this

Masyarakat digital dan perbincangan di warung kopi sempat heboh membincangkan video viral berisi doa Kiai Maimun Zubair. Dalam video tersebut Ulama NU yang akrab disapa Mbah Moen tersebut menyebut nama Prabowo Subianto dalam doanya. Wajar netizen heboh lantaran Mbah Moen ketika itu sedang duduk berdampingan dengan Joko Widodo yang ditemani Iriana.

Dalam video lengkap yang masih menempati kolom trending di YouTube, Mbah Moen meralat doanya setelah dibisiki oleh Ketua Umum PPP M. Romahurmuzziy. Tak hanya menambah doa, Mbah Moen pun menjelaskan bahwa ia memang salah menyebut nama. Mbah Moen juga sudah minta maaf atas keluputannya karena usia yang telah mencapai 90 tahun lebih.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menanggapi doa yang diralat tersebut dengan puisi yang ia publikasikan di akun twitternya dengan judul “Doa yang Ditukar”.

Isi puisi Fadli terdapat nada sindiran. Ia menuliskan bahwa ralat tersebut diucapkan Mbah Moen atas bisikan orang lain. Berikut ini puisi lengkapnya:

Doa yang Ditukar

doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral

doa sakral
kenapa kau tukar 
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar

 

doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau Penugasa tengik

Ya Allah
dengarkanlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah

Fadli Zon
Parung, Bogor, 3 Feb 2019

Puisi yang Fadli publikasikan di akun twitter pribadinya itu menuai komentar yang beragam.

Fadli Zon

@fadlizon

 

Ini adlh puisi sy terbaru dgn judul “Doa Yang Ditukar”

1,515 people are talking about this
 
 

Menyusul puisi Fadli, muncul cuitan puitis di tweet Ketua Umum PPP, M. Romahurmuzziy yang entah ditujukan kepada siapa. Cuitan delam bentuk dan nada puitis tersebut disebar tanpa judul. Namun isinya juga berupa sindiran dan intrik. Berikut isinya:

I)

Katanya bela ulama
Kyai paling sepuh pun kau nista
Dengan aneka meme dan cela

Katanya bela agama
Tapi kau halalkan semua
Tuk gelapkan siang sebelum waktunya

 

Katanya hasil ijtima’
Baca qur’an pun kau hindari dg berbagai cara

Jadi sebenarnya kau makhluk apa?
Editan atau manusia

II)

Sungguh kasihan umat Islam Indonesia
Diatas namai bela agama
Tuk dukung kelompoknya
Umat dibuat tak tahu dgn sengaja
Bahwa syariat Islam pun dinista
Karena solat & puasa Ramadhan pun tak dijalaninya
Kukatakan krn aku menyaksikannya
Semoga tobat dipilihnya
Meski politik sebabnya

M. Romahurmuziy@MRomahurmuziy
 

Katanya bela ulama
Kyai paling sepuh pun kau nista
Dengan aneka meme dan cela

Katanya bela agama
Tapi kau halalkan semua
Tuk gelapkan siang sebelum waktunya

Katanya hasil ijtima’
Baca qur’an pun kau hindari dg berbagai cara

Jadi sebenarnya kau makhluk apa?
Editan atau manusia

4,475 people are talking about this
sk-22/nusantaranews.co

 

 

Related Post