Rupiah Melemah, Fadli Zon Minta Sebagai Menteri Terbaik Dunia, Sri Mulyani Mikir

Senin, 5 Maret 2018 | 5:08 pm | 283 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

JAKARTA, SUARAKALTIM.com – Wakil Ketua DPR Fadli Zon kembali menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Kali ini, Fadli menyindir mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu lantaran nilai tukar rupiah

kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Fadli menilai, saat ini upaya pemerintah yang diwakili Kementerian Keuangan untuk memperkuat

nilai tukar rupiah belum optimal.

Padahal, saat ini sudah ada intervensi dari Bank Indonesia.

“UUD kita tak membolehkan rupiah kita floating. Suruh mereka (pemerintah) berpikir, kan menteri

terbaik di seluruh dunia (Sri Mulyani). Bagaimana ini, memikirkan rupiah melemah. Ini persis

dulu,” kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/3/2018)

 

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

 

Fadli pun merasa aneh karena Pemerintah Indonesia selalu bangga dengan pujian International

Monetary Fund (IMF) atas kinerja ekonomi yang baik.

Padahal, menurut Fadli, pujian IMF itu justru tidak sesuai dengan fakta di lapangan

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, biasanya setelah dipuji IMF, perekonomian

Indonesia malah mengalami krisis.

Karena itu, ia meminta pemerintah tidak larut dan merasa bangga dengan pujian IMF.

“Selalu, dipuji IMF habis itu krisis. Ini seperti menyiram bensin di atas api.  IMF tak memberikan

confident ke ekonomi kita. Untuk apa kita ikutan IMF lagi,” ujar Fadli.

Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Doddy Zulverdi

menilai, turunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hingga mencapai Rp

13.800 telah berlebihan.

“Angka level sekarang ini tidak sesuai fundamental, dan harusnya bisa lebih kuat dan banyak

variabel domestik,” ujar Doddy saat konferensi pers di Kantor Pusat Bank Indonesia, Kamis

(1/3/2018).

Doddy melihat, dari berbagai variabel domestik, seperti pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, hingga

pertumbuhan investasi, cukup terjaga. Sehingga sangat berlebihan jika nilai tukar rupiah mencapai

Rp 13.800 per dollar AS.

Dia menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mulai terjadi sejak Bank Sentral

AS atau The Fed melaksanakan rapat Federal Open Market Comittee (FOMC) beberapa waktu lalu.

“Sejak awal Februari sangat terasa dinamikanya, enggak lama setelah pertemuan The Fed di akhir

Januari perkembangan pasar keuangan global di pasar saham dan obligasi bergerak dengan cepat,” ucapnya.

sk-003/artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Rupiah Kembali Melemah, Fadli Zon: Gimana Ini? Menteri Terbaik di Seluruh Dunia

Related Post