Pemerintah Yang Terlalu Dominan Bisa Melahirkan Tirani

Sabtu, 12 Oktober 2019 | 5:58 am | 144 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     

Jokowi dan Prabowo selfie bersama awak media usai bertemu di Istana Negara/Ist

JAKARTA, SUARAKALTIM.COM-Sinyal kuat Partai Gerindra gabung ke pemerintah semakin kuat setelah Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto berkunjung ke Istana Negara pada Jumat (11/10) kemarin.
Pengamat politik Dedi Kurnia menilai kehadiran Gerindra akan menambah gerbong partai pemerintah. Dengan kata lain, kekuatan oposisi semakin melemah. Sebab, oposisi hanya tinggal menyisakan PKS, PAN, dan Demokrat yang secara hitung-hitungan di DPR kalah telak.

Menurutnya, langkah Gerindra bergabung menjadi penanda kurang baik bagi demokrasi Indonesia.

“Karena akan memperlemah fungsi check and balance di negeri ini. Ingat, pemerintah yang terlalu dominan akan melahirkan tirani,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima.

Seharusnya, sambung direktur eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) itu, Prabowo menjaga etika politik dengan konsisten menjaga pemerintahan yang tetap berimbang dan memiliki pengawasan baik.

 
Baca Juga : Presiden Jokowi Sedang Merencanakan Sanksi, Bila Nunggak Bayar BPJS, SIM Tidak Bisa Perpanjang SIM

Dia mengingatkan bahwa Gerindra bisa saja ditinggal oleh para pemilih di pemilu 2024 mendatang atas manuver ini. Setidaknya, 68 juta pemilih Prabowo sebagai presiden merupakan pihak-pihak yang menyatakan ketidakpercayaan pada Jokowi.“Jika hari ini Prabowo menjual kepercayaan publik dengan kursi kabinet, maka Gerindra terancam ditinggal pemilih,” pungkasnya.

 
Widian Vebriyanto/rmol

 

 

Related Post