Slank di 01, Emak-emak dan Milenial Suka Nissa Sabyan di 02

Sabtu, 6 April 2019 | 5:51 am | 275 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
 
Sandiaga Uno dan Nissa Sabyan
 
 

JAKARTA,  suarakaltim.com— Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin (01) dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (02) mendapat dukungan artis dan pekerja seni. Grup musik Slank ada di kubu paslon 01, sementara paslon nomor urut 02 selain didukung emak-emak, juga mendapat dukungan kaum milenial yang menggemari penyanyi gambus berusia muda Nissa Sabyan.

Belum lama ini, Budayawan Sudjiwo Tedjo di akun Twitter-nya, @sudjiwotedjo, mengaku, dirinya tak terkejut dengan kabar bahwa Nissa Sabyan akan  deklarasi untuk capres cawapres nomor urut 02. Sebab, kata Sudjiwo Tedjo, dirinya sudah tahu siapa kandidat yang akan menang di Pilpres 2019 mendatang.

Sebelumnya cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno memposting videonya bersama Nissa Sabyan. Sandi menyatakan Nissa Sabyan kini sudah ada di kubunya. Nissa pun ikut bersama Sandi untuk mengunjungi beberapa daerah.

Dulang Suara

Pengamat politik Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie mengatakan, hal yang wajar para capres-cawapres menggaet group musik untuk mendulang suara. Karena value selling atau nilai jual artis masih laku untuk menarik suara. Seperti grup musik Slank yang terkenal dengan penggemarnya yang bernama Slankernya. Diprediksi jumlah Slanker yang tersebar di pelosok daerah juga jutaan. Oleh karenanya jumlah pemilih grassroot dari grup musik cukup besar.

“Jadi selain perang tagar. Isu perang artis pun terjadi dalam pilpres,” ujar Jerry Massie kepada Harian Terbit, Kamis (4/4/2019).

Jerry menilai, pengaruh grup musik untuk mendulang suara di pilpres cukup dominan. Apalagi jika tim capres menggaet penyanyi papan atas atau legendaris. Para penyanyi papan atas tersebut mempunyai magnet politik atau daya tarik cukup besar untuk diarahkan memilih capres tertentu.

Selain kubu 01, sambung Jerry, di kubu 02 Prabowo – Sandi juga ada penyanyi religi, Nissa Sabyan yang mempunyai banyak fans juga. Menggaet kaum selebritas dilakukan para capres karena pengaruhnya memenangkan pilpres cukup besar. Contohnya di Jawa yang artis pop dan dangdut juga cukup banyak penggemarnya.

Jerry memaparkan, menggaet artis juga dilakukan para capres di Amerika Serikat. Seperti Dennis Rodman, Ted Nuggent, grup Damn Yankees dan Danzel Washington serta Mike Tyson juga menjadi pendukung Donald Trump. Sedangkan Hillaty didukung Amy Schumer dan Scarlett Johansson serta Kelly Washington. Mereka semua mampu mendulang suara untuk para capres di Amerika Serikat.

“Contohnya mereka mampu mendulang suara cukup signifikan untuk Trump,” tandasnya.

Pengaruh Besar

Dihubungi terpisah, Darmansyah, pegiat media sosial (medsos) mengatakan, tidak menjadi masalah para capres menggaet grup musik atau selebritis untuk mendulang suara. Apalagi grup musik juga mempunyai penggemar yang jumlahnya bisa diarahkan untuk menjadi pendukung capres.

Selain itu, lanjutnya, group musik juga membutuhkan bayaran untuk menghidupi aktivitasnya atau biaya hidupnya.

Darmansyah menuturkan, jika komunitas fans grup musik tersebut besar, dan semua mendukung ajakan yang diidolakannya maka cukup besar pengaruhnya untuk mendapatkan suara. Para penggemar group musik merupakan massa akar rumput yang mudah diarahkan. Tapi tidak semua juga para penggemarnya memberikan suara terhadap capres yang disarankan oleh idolanya.

“Karena grup musik juga memiliki pendukung yang tergabung dalam komunitas-komunitas penggemarnya,” paparnya.

Berhasil

Sebelumnya, pengamat politik Karnali Faisal  dari Lembaga Kajian dan Analisa Sosial, menyampaikan bahwa cawapres Sandiaga S Uno berhasil merebut simpati kaum milenial dan emak-emak di Pilpres 2019.

Menurutnya, Sandiaga dengan umur yang paling muda diantara pasangan Capres-Cawapres memiliki kemudahan melakukan langkah-langkah untuk meraup dukungan dari kelompok milenial dan emak-emak.

“Munculnya suara milaneal dan emak-emak memang bagian dari cara memainkan strategi. Sandi yang dari sisi usia paling muda di antara pasangan capres-cawapres tentu lebih mudah menyasar kaum milenial maupun emak-emak. Apalagi jumlah kedua kelompok itu sangat signifikan dalam hitungan suara pemilih,” tutur Karnali. HanTer

Related Post