Sekolah Lain UN Sudah Pakai Komputer, 15 Sekolah SMP di Nunukan Ini Masih Pakai Kertas

Rabu, 20 Maret 2019 | 9:26 pm | 285 Views |
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
                                                                     
Ilustrasi UNBK berbasis kertas. (Foto: Dok iNews).

NUNUKAN, SUARAKALTIM.COM– Sebagian besar sekolah di Indonesia sudah memulai ujian nasional (UN) berbasis komputer atau smartphone. Namun, masih ada sekolah yang ternyata menggunakan metode konvensional, yakni memakai kertas.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, membenarkan, hal tersebut. Tercatat, ada 15 sekolah menengah pertama (SMP) yang berada di pedalaman dan perbatasan, melaksanakan UN berbasis kertas.

BACA : Jubir Prabowo: Kasihan Romy, Beliau Loyalisnya Jokowi, Masa Enggak Dibesuk , Jangan Habis Manis Sepah Dibuang Dong

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan, Abdul Azis mengatakan, pada pelaksanaan UN 2019 masih banyak sekolah tingkat SMP sederajat yang belum mampu melaksanakan UN berbasis komputer.

“Karena kendala akses jaringan telekomunikasi, listrik dan sarana prasarana yang dimiliki sekolah bersangkutan,” ujar dia kepada wartawan di Nunukan, Kaltara, Rabu (20/3/2019).

Kemudian, kendala lain yang ditemukan yakni, ketidakmampuan siswanya terhadap perkemangan teknologi. Karena itu, dia menilai, proses UN dengan komputer masih berat diterapkan.

BACA : Muluskan Transaksi Suap, Taufik Kurniawan Pesan 3 Kamar Hotel

Meski begitu, ada 37 sekolah yang akan memakai sistem berbasis komputer dalam UN mendatang. Menurutnya, di tahun ini naik dua sekolah, di mana pada 2018 lalu hanya 35 sekolah.

“Ada kenaikan dua sekolah. Mereka sudah siap melaksanakan UN berbasis komputer,” ujar dia.

Abdul Azis menjelaskan, pelaksaan UN tahun ini serentak seluruh Indonesia digelar selama tiga hari yakni 22-24 April 2019. Jumlah siswa siswi yang terdaftar sebagai peserta sebanyak 3.020 orang terdiri 1.545 laki-laki dan 1.475 perempuan.

BACA : Infrastruktur Jalan di Desa Buruk, Ada Lagi 13 Orang Bergantian Pakai Sarung dan Bambu Gotong Warga Miskin yang Sakit buat Berobat Sejauh 6 KM

Sedangkan pelaksanaan UN tingkat SD sederajat diikuti 3.675 orang dimana masih menggunakan kertas. Kemudian soal ujiannya dibuat oleh tim lokal sebanyak 80 persen dan 20 persen dibuat secara nasional.inews.id

BACA JUGA :

Pemilik Warung di Malang Dipukuli karena Tutup saat Orang Masih Ngopi

Astaga, Bayi Terpotong-potong Terlindas Truk Sampah, Dibuang ke Tempat Sampah

Gelar Bapak Pembangunan Desa untuk Jokowi, Sandiaga: Segitunya?

Survei Kompas: Elektabilitas Prabowo – Sandiaga Naik, Jokowi – Maruf Turun

 

Related Post