Gambar video ‘Jokowi Mole’

 

 
 
 

BANGKALAN, www.SUARAKALTIM.com Video kampanye Jokowi di Madura masih  viral di medsos. Khususnya di kalangan warga Madura. Video tersebut memperlihatkan sejumlah masyarakat Madura yang meneriakkan ‘Jokowi Mole’ atau ‘Jokowi pulang’ saat dia sedang berkampanye di Pulau Garam.

 
 
 

Dalam video itu, terlihat spanduk Jokowi dengan mengacungkan 1 jari. Beberapa warga yang hadir juga terlihat memakai kaos berwarna putih dipadu warna hijau. Di depan kaos terlihat foto Jokowi dan KH Ma’ruf Amin. Namun anehnya mereka minta Jokowi mole alias pulang.

 
 
 

“Ya itu masih jadi pembicaraan di sini. Apalagi tim Jokowi semakin gencar ke Madura. Dan kabarnya mengubah strategi untuk menguasai Madura. Tidak bisa, kami tetap ke Prabowo. Sejak dulu sampai kapan pun,” kata Dulkarnain, warga Bangkalan, Jumat (28/12/2018) siang tadi.

Dikatakan, respon pihak Jokowi menunjukkan kepanikan. Karena itu mereka akan mengubah strategi. “Tapi orang Madura tak bisa diakal-akali lagi. Kami sudah ikut para ulama yang memilih Prabowo,” katanya.

Sebelumnya salah seorang anggota TKN Jokowi-Ma’ruf, Achmad Baidowi atau Awiek, kepada wartawan, Jumat (21/12/2018), mengakui akan mengubah strategi untuk Madura gara-gara video itu.

Awiek menyebut memang ada sebagian pihak yang meneriakkan ‘Jokowi mole‘ saat Jokowi berkampanye di Bangkalan. Namun insiden itu, menurut Awiek, tetap akan jadi perhatian TKN.

“Meskipun hanya sebagian yang berulah tersebut, setidaknya itu menjadi perhatian TKN. Harus diakui bahwa 2014 Madura itu Prabowo menang di semua kabupaten dan pemilihnya konsisten, bahkan hingga saat ini. Perlu langkah-langkah yang strategis untuk bisa mengimbangi dukungan ke Prabowo,” katanya.

Meski demikian, Awiek yakin keadaan di Madura akan berubah pada Pilpres 2019. Menurut Awiek, keadaan akan berubah karena waktu itu PPP mendukung Prabowo-Hatta Rajasa.

“PPP tahun 2014 tergabung dalam timnya Prabowo, jadi tahu betul kondisi di lapangan saat itu, bahkan saat ini pun kami sudah memetakannya. Apakah berhasil? Nanti baru bisa dilihat setelah pemilu,” tegas Awiek.

Namun harus diingat Partai Gerindra bisa disebut menang di Madura menggeser PPP. Karena itu Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) masih cukup optimistis dapat mengulang kemenangan di Madura. Adanya berabagai gebrakan program pemerintahan pusat di bawah Presiden Joko Widodo terhadap Madura, dinilai tak akan berpengaruh banyak.

“Dengan banyaknya program dan gebrakan yang dilakukan hanya pada saat jelang pilpres, tidak akan pernah menggeser pilihan masyarakat Madura dari Pak Prabowo,” kata Anggota Fraksi Gerindra di DPRD Jatim, Abdul Halim, kemarin.

Jokowi memang banyak meluncurkan program yang menyasar masyarakat Madura. Di antaranya kebijakan penggratisan tol Suramadu yang diluncurkan pada akhir Oktober silam.

Meskipun demikian, Halim menyebut hal itu tak lantas akan mengubah pendirian masyarakat Madura dan akan kembali memilih Prabowo. “Masyarakat Madura sudah cerdas,” kata pria yang juga caleg Gerindra dari dapil Madura ini. sk-005/sy/min/duta.co